[:id]
UIN Walisongo Online; Semarang- Bertempat di ruang sidang Biro lantai 3 gedung rektorat UIN Walisongo Semarang, Wakil Rektor I Dr H Mukhsin Jamil MAg, Wakil Rektor II Dr H Abdul Kholiq MAg, Wakil Rektor III Dr Muhammad Arief Budiman MAg dan Kepala Bagian Perencanaan & Keuangan H Muntoha MM Menerima secara resmi kunjungan Benchmarking dari UIN Mataram yang di pimpin oleh Kepala Biro AUPKK Dr H Badrun MPd.
Kegiatan Benchmarking Pengelolaan Perencanaan dan Keuangan, pengelolaan SPI dan Pengelolaan Barang Milik Negara UIN Mataram di UIN Walisongo Semarang dengan membawa 18 orang peserta dari Bagian Umum, Perencanaan dan Keuangan serta SPI, dari UIN Walisongo juga dihadirkan pejabat dan staf dari bagian biro, Perencanaan dan Keuangan serta SPI.
Menurut ketua Rombongan Kepala Biro AUPKK Dr H Badrun MPd menyampaikan;
“Saya bersama rombongan 18 orang silaturrohim di UIN Walisongo ini dalam rangka ingin belajar tentang pengelolaan keuangan BLU dan tentunya juga tentang pengelolaan SPI,” terangnya.
“Di UIN Mataram BLU kami masih bergantung dengan UKT, jadi masih sedikit sekali pemasukan penopang BLU selain dari UKT, semoga dipertemuan baik ini kami bisa belajar dan menyerap seluruh ilmu yang ada di UIN Walisongo Semarang,” lanjutnya.
Pada kesempatan ini dibahas pengelolaan anggaran BLU terutama tentang Remunerasi dan permasalahannya.
“Karna Keuangan BLU kami yang masih belum cukup banyak, maka di UIN Mataram masih belum memberlakukan remunerasi, sehingga pertemuan ini bisa jadi modal awal belajar kami untuk terapkan system remunerasi yang baik di tempat kami” pungkas Badrun.
Dalam Sambutannya Wakil Rektor II Dr H Abdul Kholiq MAg menyambut baik benchmaring dari UIN Mataram
“Semoga Sharing pengetahun tentang tatakelola keuangan BLU ini dapat mempererat jalinan silaturrohmi antar kedua belah pihak,” ungkapnya, Jumat (20/9).
Menurutnya di UIN Walisongo Semarang dalam hal pengelolaan keuangan BLU juga masih belajar untuk menuju ideal
“UIN Walisongo Semarang saat ini memang sudah berlakukan remunerasi, dan pemasukan BLU juga masih bergantung dengan UKT, namun ditempat kami sudah ada beberapa pemasukan cukup baik dari pusat pengembangan bisnis, sebenarnya keuangan BLU yang sehat itu 1/3 untuk tanam modal dibank, 1/3 untuk remunerasi dan 1/3 lagi untuk operasional, UIN Walisongo baru menuju ke ideal,” terang Abdul Kholiq.
Kegiatan Benchmarking ini juga menampilkan beberapa aplikasi pengelolaan keuangan, BMN, SPI dan Pusat Pengembangan Bisnis di UIN walisongo yang di presentasikan secara langsung oleh kabag cankeu Muntoha MM beserta tim yang bersangkutan.
Kegiatan Benchmarking dilanjutkan dengan mengunjungi ke beberapa tempat ruang kerja dilingkungan UIN Walisongo Semarang antara lain ke Biro AUK, Ruang SPI, Keuangan, Perencanaan dan IsDB. Semoga sharing pengalaman ini menjadi pembelajaran dan kemajuan mutu pengelolaan Perguruan Tinggi di masa depan.
Acara di akhiri dengan saling berikan cindera mata dan foto bersama. (lux)[:]