[:id]UIN Walisongo Online; Semarang- Setelah sukses mengadakan acara Hari Santri Nasional (HSN) yang bertempat di kecamatan Singorojo, kali ini, Rabu, 13 November 2019 bertempat di Gedung utama balai desa boja, KKN REGULER 73 UIN Walisongo yang ada di kabupaten Kendal khususnya yang ada di wilayah kecamatan Boja kembali mengadakan acara “Dialog Kebangsaan : Semangat Kepahlawanan di Era Millenial”. Acara ini diselenggarakan guna memperingati hari pahlawan dan mengingat kembali perjuangan para pahlawan pejuang kemerdekaan. Yang menjadi sasaran acara kali ini yaitu seluruh pemuda/pemudi yang ada di desa se-kecamatan Boja. Acara yang dipandu langsung oleh narasumber yang berasal dari Koramil kecamatan Boja, Veteran, dan Aktivis muda PC PMII Kota Semarang.
Disisi lain, acara yang diselenggarakan di balai desa Boja ini mendapat dukungan penuh dari bapak kepala desa beserta perangkatnya. Selain itu, peserta KKN REGULER yang ada di desa Boja, yaitu posko 13 juga turut memeriahkan acara dengan menampilkan gamelan sebagai musik pengiring tamu undangan, narasumber, dan peserta Dialog Kebangsaan. “Karena kami diwajibkan untuk bisa bermain gamelan setelah kami selesai KKN di desa Boja dan sudah sering latihan, jadi ya langsung siap setelah semalam mendapat kabar bahwa kami tampil di awal acara, alhamdulillah berjalan lancar”, ungkap salah satu pemain gamelan posko 13, Ika.
Yang mengesankan dari Dialog Kebangsaan kali ini yaitu luasnya wawasan mengenai sikap kpahlawanan dari setiap narasumber. “Terkadang kita tidak tahu bagaimana cara untuk mengisi kemerdekaan. Terkadang kita juga tidak berfikir apa yang akan terjadi di masa depan”, ungkap anggota Koramil, Arif Imam. “Setelah perjuangan kemerdekaan, ada beberapa tantangan baik dari dalam negeri maupun luar negeri, baik fisik maupun non fisik, seperti upaya untuk mengganti ideologi”, sambung Arif.
Sementara Legend Veteran RI, H. Wastoni berargumen bahwa “Semua orang bisa menjadi pahlawan, bukan hanya TNI/Polri saja, karena melaksanakan kewajiban sebagai manusia dan melakukan pengorbanan yang berat adalah jiwa kepahlawanan, pengorbanan dan pengabdian yang tanpa pamrih. Jangan ada pemikiran “alah” untuk generasi yang unggul, ungkap dia.
Aktivis muda sekaligus ketua LBH PC PMII Kota Semarang, Bambang Riyanto, S.H menambahkan, “Kalau dulu kemerdekaan diraih dengan senjata, tetapi sekarang kemerdekaan diraih dengan bekal pemikiran dan perbaikan diri”.
“Setelah terselenggaranya acara ini, diharapkan para pemuda generasi bangsa mampu meneladani sikap kepahlawanan masa kemerdekaan dan diaplikasikan di masa sekarang dan akan datang dengan menyesuaikan keadaan yang sedang dihadapi”, tutup Koordinator KKN Kecamatan Boja, Ahmad Arkan Syahril Hujjaj.[:]