[:id]SEMARANG- Dalam rangkaian acara Dies Natalis UIN walisongo Semarang ke-49, UIN Walisongo Semarang selenggarakan Ngaji Budaya dan Peluncuran Buku “Fatwa dan Canda Kiai Saridin,” kegiatan berlangsung di Gedung Serba Guna (GSG) Kampus 3 UIN Walisongo Semarang, Sabtu (6/4) Malam.
Dijelaskan bagaimana nilai-nilai yang terkandung dalam tokoh kiai Saridin digambarkan oleh penampilan komunitas teater di UIN Walisongo Semarang salah satunya menampilkan tokoh kiai saridin sebagai pribadi yang mampu mengambil nilai-nilai yang terkandung dalam kehidupan ini.
Selain itu, nilai yang terkandung dalam tokoh kiai saridin dapat menjadi panutan dari berbagai model kiai jaman sekarang.
“Jadilah seperti bunga yang semerbak bagi siapa saja, jadilah pohon yang buahnya jatuh dengan ikhlas tanpa menginginkan jatuhnya untuk siapa,” ungkap Khafabih yang juga berperan sebagai tokoh kiai Saridin.
Tokoh kiai saridin juga digambarkan oleh Sastrawan Leak. Melalui puisinya, ia menggambarkan tokoh kiai saridin sebagai pribadi yang dalam setiap tingkah lakunya memiliki makna yang mendalam.
“Kiai saridin, seorang pendakwah dari masyarakat biasa yang kemudian mengimplementasikan nilai keagamaanya dengan sederhana yang sebenernya dimunculkan adalah nilai filosofisnya dari kiai saridin itu,” pungkas Leak.
Fauzan Hidayatullah Dosen UIN Walisongo yang juga panitia kegiatan menjelaskan tokoh kiai saridin dapat merepresentatifkan kearifan lokal yang terkandung dalam visi dan misi UIN Walisongo.
Kegiatan ini dimeriahkan oleh Gus Mus, Cak Kirun, Sosiawan Leak, Prie Gs, Timur Suprabana, Komunitas Teater UIN dan Bedoyo Walisongo, sekaligus peluncuran buku karya Rektor UIN Walisongo Prof Dr H Muhibbin M.Ag.[:]