Dies Natalis Ketiga; Dema-FST Gelar National Grand Seminar dan National Essay Competition

[:id]

SEMARANG- Seminar Nasional bertemakan Potensi Tantangan dan Strategi dalam Pengembangan Teknologi Menuju Revolusi Industri 4.0 menjadi serangkaian acara dalam perayaan Dies Natalis Fakultas Sains dan Teknologi (FST) baru-baru ini. Kegiatan ini diikuti oleh 500 peserta dari berbagai fakultas di Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang dan berbagai universitas di Semarang. Selain itu, pada seminar nasional ini mengundang beberapa pembicara yang ahli di bidangnya seperti Budi Setyadi Daryono (Dekan Fakultas Biologi Universitas Gajah Mada) dan Sentot Bangun Widoyono (Kepala Badan Pusat Statistik (BPS)) Jawa Tengah.

Ketua Panitia Dies Natalis FST, Ahmad Indrawan mengharapkan agar kegiatan ini bermanfaat bagi seluruh mahasiswa.

“Seminar ini merupakan fasilitas dari Dema fakultas kepada mahasiswa FST supaya mereka bisa mendapatkan pengetahuan bagaimana  mahasiswa menyikapi era revolusi industri 4.0 kedepan.”

Rangkaian Dies Natalis Saintek ini dilanjutkan dengan National Essay Competition yang diikuti oleh berbagai Perguruan Tinggi di Indonesia seperti Institut Pertanian Bogor, Universitas Negeri Jakarta, Universitas Sebelas Maret dan masih banyak lagi. Namun dari berbagai peserta tersebut hanya diambil 6 besar yang masuk ke tahap grand final untuk selanjutnya mempresentasikan hasil karya nya di Auditorium 2 UIN Waisongo Semarang. Tim yang masuk 6 besar diantaranya yaitu : Uiversitas Negeri Surabaya, Universitas Negeri Semarang, Universitas Negeri Yogyakarta, Universitas Sebelas Maret Surakarta da UIN Walisongo Semarang.

Tim dari Universitas Negeri Semarang (Unnes) dinyatakan menjadi pemenang juara pertama dalam Lomba Essay Tingkat Nasional yang diselenggarakan Dewan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Sains dan Teknologi (Dema-FST) Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang di Auditorium II kampus III.

Tim ini mengangkat subtema Industri, dengan karya inovasi hasil dari limbah besi yang ada di kampusnya. Mereka membuat inovasi untuk penanganan hasil samping dari revolusi industri ini, yaitu sebuah seni lukisan yang berasal dari limbah besi.

“Di kampus saya ini banyak sekali limbah terutama besi karena jurusan saya di Teknik Mesin. Kemudian kami ingin membuat inovasi supaya limbah industri ini dapat ditangani. Ketika revolusi industri 4.0 maka akan semakin banyak pula industri yang ada. Apabila tidak ada penenganan maka limbah yang dihasilkan pun semakin banyak, lalu kami berencana bagaimana cara mengurangi limbah tersebut,” ungkap Sasminto, salah seorang peserta dari Unnes.

Ada beberapa kegiatan dan perlombaan yang diselenggarakan pada acara Dies Natalis Saintek kali ini, yaitu  jalan sehat, senam, lomba karaoke dan Gema Sintek Bersholawat. Selain itu, terdapat National Grand Seminar, Grand Final National Essay Competition, Dekan Cup dan  Saintek Fest.  Hal ini dijelaskan oleh Ketua Dema FST, Khusnul Fitroh.

Selain untuk memperingati dies natalis FST, acara yang bertajuk “Menumbuhkan Semangat Jiwa Kreativitas dan Inovasi Mahasiswa Saintek Menyongsong Indonesia Emas 2045”, juga sebagai sarana mempererat keakraban seluruh civitas academica di lingkungan FST agar lebih harmonis.

“Kolaborasi baik dosen maupun mahasiswa pun dapat terjalin dengan baik. November Saintek bisa jadi momentum untuk meningkatkan kreativitas dan kompetisi mahasiswa FST,” ungkap Khusnul.

[:]

Leave a Reply