[:id]UIN Walisongo Online; Semarang- UIN Walisongo kirimkan beberapa dosennya untuk mengikuti pelatihan Modul II Adaptasi Program Pintar Bagi Fasilitator LPTK Mitra Provinsi Kalimantan dan Jawa Tengah yang diselenggarakan Tanoto Foundation
Kegiatan berlangsung pada tanggal 16-18 Desember 2019 di Hotel Harris Samarinda.
Kegiatan bertajuk praktik baik dalam pembelajaran, manajemen sekolah dan budaya baca telah digaungkan tanoto foundation lebih awal sebagai wujud implementasi program merdeka belajar.
Ujang Sukandi selaku Head of Teaching and Learning Tanoto Foundation menyampaikan tujuan utama proses belajar mengajar yang bernuansa belajar aktif ingin menjelma bagus di sekolahan SD maupun SMP, guru, pengawas dan kepala sekolah.
Lalu terfikir lagi pabrik guru sama-sama juga supaya warnanya sama, calon guru lulusan perguruan tinggi terwarnai dengan belajar aktif dan bukan hanya terwarnai dari segi pemahaman tetapi juga ingin bisa melihat seperti apa praktik pembelajaran aktif itu karena belajar aktif ini sudah digaungkan sejak tahun 1979. Itu adalah awal lahirnya CBSA (Cara Belajar Siswa Aktif) yang dibawa BALITBANG Diknas dan saya ada disitu, kata Pak Ujang.
Program CBSA dianggap sukes oleh Prof. T. Raka Joni (Dosen IKIP Malang ketika itu) dan beliau mengatakan sebenarnya belajar aktif sudah sebelum itu kami gaungkan di perguruan tinggi, hanya memang kami akui bahwa sebatas teori jadi diceramahkan dasar filosofi teorinya segala macam tentang belajar aktif kepada mahasiswa calon guru dengan harapan ketika mereka-mereka jadi guru mereka menerapkan ternyata kurang berdampak.
Saya melihat, kajian beliau adalah mengapa program CBSA berdampak ? Beliau katakan ada 3 unsur yang menyasar digarap oleh guru, ditata kepala sekolah dan pengawasnya. Tiga unsur ini penggerak di lapangan.
Bapak Ibu ada pada tempat yang terhormat dan strategis tapi pada saat yang sama Bapak Ibu harus menerapkan dan melakukan pemodelan praktik pembelajaran baik.
Saya pernah diingatkan orang pesantren.
“Janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi”(Al Baqarah 11-12)
Kalau kita mengajar tidak benar gitu ya, tidak seharusnya apakah itu termasuk merusak bumi ? ya, jawab peserta kompak. Anak pada dasarnya rasa ingin tahu dan imajinasinya, itu modal kreatif.
Kepada siapa lagi Ibu Pertiwi ini berharap ? Kalau bukan kepada Bapak Ibu. Kalau selama ini belum sampai kesitu, selamat taubat disini.
Pak Ujang memberikan ucapan selamat mengikuti pelatihan ini kepada peserta, dengan mengucap basmallah dan berharap pelatihan ini bermanfaat dan membawa dampak yang luar biasa terhadap pendidikan kita, maka saya nyatakan pelatihan ini dibuka dengan resmi. Pungkasnya.[:]