[:id]SEMARANG, Jumat (04/01)– Ratusan peserta antusias ikuti acara bertajuk ‘Launching Akbar Buku Karya Mahasiswa’ yang dikemas bersamaan dengan dialog publik bertemakan ‘Muda, Beda dan Berkarya’. Acara yang berlangsung di Aula Gedung Q tersebut dibuka oleh Dekan Fakultas Saintek, Dr. Ruswan, MA tersebut berlangsung partisipatif dan dialogis. Peserta berasal dari mahasiswa UIN Walisongo dan komunitas-komunitas pegiat literasi di Jawa Tengah.
Dalam kegiatan tersebut Fakultas Saintek meluncurkan 12 buku karya mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika yang menjadi bagian dari tugas akhir mata kuliah ‘Dasar-Dasar Jurnalistik. “Kegiatan ini baru pertama dilakukan di UIN Walisongo, dan mahasiswa adalah penggagas dan penulisnya. Sebuah pencapaian yang luar biasa karena mahasiswa mampu menulis belasan buku yang sangat menarik untuk dibaca” Tutur Ruswan.
Ruswan juga menguraikan bahwa menulis buku adalah menggagas karya monumental yg tidak semua orang bisa lakukan. Namun mahasiswa Saintek mampu melakukanya dengan prosedur dan etika ilmiah yang dijunjung tinggi dengan baik. Hal ini senada dengan yang diungkapkan oleh Ismail, Wakil Dekan II Fakultas Saintek. Bahwa sudah sepatutnya mahasiswa mampu menjadi produsen pengetahuan, melalui karya-karya ilmiahnya. “Kebanggan mahasiswa di akhir studi bukan hanya berhasil membuat skripsi. Melainkan produk-produk ilmiah lainya, seprti KTI, Jurnal Internasional dan Buku” Ungkap Ismail saat memberikan motivasi pada acara tersebut.
12 Buku yang diluncurkan pada acara tersebut antara lain; Nandur Qur’an, Magic of Science, Saintis Muslim Zaman Now; Saintissweet; Membincang Omong Kosong; Pesona Islam dalam Sains. Selain itu buku bergenre non fiksi seperti; Nikah atau Wisuda; Titik; Love, Loyalty and Lecture; Dunia Wanita, dan Assalamualaikum Perempuanku.
Menurut Andi Hakim, dosen pengampu Mata Kuliah Jurnalistik yang juga founder Pesantren Literasi GISAF bahwa karya ini melebihi ekspektasinya sebagai pembimbing. Mengingat proses pembuatanya yang hanya berkisar selama 3 bulan. Namun mahasiswa mampu menyelesaikanya dengan baik. “Yang membanggakan adalah selain menulis karyanya, mahasiswa juga mendesain sendiri cover dan melayout sendiri isinya. Sebelum kemudian di apply ke penerbit” Andi Menambahkan.
Syaiful, salah satu mahasiswa menuturkan bahwa dirinya merasa bangga, karena bersama teman-temanya mereka mampu membuat buku. Sesuatu yang awalnya mereka anggap hal yang sulit. “Karya ini adalah buah jihad literasi perdana kami, yang akan kami teruskan utk melahirkan karya-karya berikutnya. Kontribusi ini kami baktikan bagi kemajuan dunia literasi di Indonesia” Pungkas Syaiful.[:]