FAKULTAS USHULUDDIN DAN HUMANIORA UIN WALISONGO SIAP BUKA KELAS INTERNASIONAL

[:id]SEMARANG- Fakultas Ushuluddin dan Humaniora (FUHUM) UIN Walisongo Semarang adakan Workshop Percepatan Pembukaan Kelas Internasional, Workshop yang berlangsung di ruang sidang FUHUM ini dibuka secara resmi oleh Dekan FUHUM Dr H Mukhsin Jamil MAg serta hadirkan Narasumber dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Dr H Arief Mufraini Lc MSi, Senin (22/10)

Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi perguruan tinggi Indonesia di era globalisasi adalah masuknya perguruan tinggi asing ke Indonesia dengan biaya yang kompetitif atau bahkan lebih murah. Tantangan ini tidak hanya dihadapi oleh perguruan tinggi umum, tetapi juga perguruan tinggi berbasis agama, termasuk UIN Walisongo. Untuk menjawab tantangan tersebut, sebagai bagian dari UIN Walisongo, Prodi Studi Agama-Agama (Prodi SAA) menginisiasi pembukaan Program Kelas Internasional sebagai salah satu upaya merespon masalah krusial tersebut. Diharapkan terobosan ini mampu menjadikan UIN Walisongo mampu bersaing di tingkat Asia dan Dunia.

Prodi SAA merupakan transformasi dari program studi Perbandingan Agama (PA). Perubahan nomenklatur dari Perbandingan Agama menjadi Studi Agama-Agama berdasarkan Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 521 tahun 2017 tentang Penyesuaian Nomenklatur Program Studi pada Universitas Islam Negeri Walisongo. Tujuan utama dari transformasi ini adalah dalam rangka menjawab tantangan global berupa terjadinya berbagai konflik yang perlu segera dicarikan penyelesaiannya demi terwujudnya perdamaian dunia. Selain itu, prodi SAA hadir dalam rangka memenuhi kebutuhan akan berbagai lapangan pekerjaan dalam masyarakat. Dari sisi pendekatan keilmuan, prodi SAA menggunakan pendekatan multi dan interdisipliner sejalan dengan visi dan misi UIN Walisongo yang berbasis paradigma “kesatuan ilmu” (unity of sciences atau wahdatul ulum).

Percepatan pembukaan kelas internasional penting dilakukan seiring dengan usaha peningkatan kualitas pendidikan dan percepatan menuju world class university (WCU) serta terbukanya pasar kerja di tingkat ASEAN. Program yang akan

dibuka adalah Kelas Internasional Prodi SAA dengan argumen utama bahwa keilmuan studi agama-agama terkoneksi dengan keilmuan studi agama secara global. Oleh sebab itu, mau tidak mau Prodi SAA harus membuka diri seluas luasnya dengan dunia luar. Alasan lainnya adalah, Prodi SAA UIN Walisongo telah memperoleh peringkat akreditasi A dari berdasarkan SK BAN-PT No. 1612/SK/BAN-PT/Akred/S/VI/2018. Untuk meningkatkan kualitas dan memperkuat eksistensinya, maka Prodi SAA juga akan diajukan untuk memperoleh akreditasi internasional, diantaranya AUN-QA.

Program Kelas Internasional Prodi SAA akan didesain secara khusus untuk menghasilkan sarjana yang mampu bersaing dengan lulusan dari negara lain dan memiliki kompetensi berbasis internasional (international-based competence). Lulusan Program Kelas Internasional diharapkan dapat melanjutkan pendidikan pascasarjana (S2 dan S3) di lembaga pendidikan berskala internasional, baik di dalam maupun luar negeri.

Dengan dibukanya program Kelas Internasional, Prodi SAA diharapkan mampu meningkatkan jalinan kerjasama dengan perguruan tinggi lain di luar negeri. Dengan adanya kolaborasi ini, para lulusan Program Kelas Internasional Prodi SAA akan memiliki gelar ganda (double degree), yaitu gelar Sarjana dari UIN Walisongo (S.Ag) dan Bachelor dari perguruan tinggi mitra. Mahasiswa Program Kelas Internasional dimungkinkan mengikuti kegiatan akademik di negara-negara luar negeri selama tahun ke-4 studinya. Selain program double degree, mahasiswa juga dimungkinkan mengikuti program non gelar seperti student exchange.

Dalam proses pendidikan dan pengajaran pembelajaran, baik di Prodi SAA UIN Walisongo maupun di universitas luar negeri melalui program double degree dan student exchange, mahasiswa akan mengikuti berbagai program penguatan akademik lainnya, seperti training dan penelitian. Dengan begitu, diharapkan mahasiswa memiliki kesempatan untuk memperdalam pemahaman mereka tentang penelitian dan menerapkannya dalam bentuk proyek penelitian nyata, baik untuk penyelesaian tugas akhir (skripsi) maupun publikasi di jurnal internasional bereputasi. Penguatan kompetensi mahasiswa dalam riset dan publikasi internasional inilah yang

membedakan Program Kelas Internasional ini dengan Program lain di Fakultas Ushuluddin dan Humaniora, separti Program Studi S1 Reguler dan Fakultas FUPK (Fakultas Ushuluddin Program Khusus).

Untuk mendukung kompetensi riset dan publikasi tersebut, maka tugas akhir mahasiswa Program Kelas Internasional adalah artikel di jurnal internasional bereputasi, misalnya terindex di SCOPUS atau Thomson Reuters, baik ditulis sendiri maupun berkolaborasi dengan dosen di lingkungan UIN Walisongo dan perguruan tinggi mitra. Selain itu, mahasiswa juga melakukan kolaborasi penelitian dengan para dosen, baik dari dalam maupun luar negeri dengan menggunakan paradigma unity of science. Dalam aspek pengabdian pada masyarakat, KKN mahasiswa Progran Kelas Internasional SAA didesain untuk dilaksanakan di luar negeri dengan tujuan agar mahasiswa terkoneksi dengan dunia luar dan merasakan pengalaman internasional. Oleh sebab itu, pembukaan Program Kelas Internasional ini merupakan salah satu bentuk implementasi visi UIN Walisongo sebagai Universitas Islam riset terdepan berbasis pada kesatuan ilmu pengetahuan bagi kemanusiaan dan peradaban dan juga visi Prodi SAA yaitu “Menjadi Program Studi yang Unggul dalam Riset Agama dan Perdamaian Berbasis pada Kesatuan Ilmu Pengetahuan untuk Kemanusiaan dan Peradaban Tahun 2038”.

Kegiatan akademik di Program Kelas Internasional Prodi SAA FUHUM UIN Walisongo akan dikondisikan sedemikian rupa menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi, sehingga mahasiswa mampu mendapatkan pengetahuan dan keterampilan dalam bidangnya secara lebih efektif dan tidak membosankan, di antaranya: Pembelajaran Aktif (Active Learning), Pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning), Pembelajaran Terpadu (Integrated Learning) dan sebagainya.

Dalam rangka menjawab tantangan globalisasi, proses pembelajaran di Program Kelas Internasional juga berbasis ICT (information and communication technology-based), misalnya dengan implementasi e-learning. Penggunaan ICT tidak dimaksudkan untuk mengganti model pembelajaran konvensional di kelas, tetapi justru memperkuat model pembelajaran tersebut melalui pengayaan content dan

pengembangan teknologi pendidikan. Selain itu penggunan e-learning juga memberikan kemudahan dan kelancaran proses belajar-mengajar baik bagi dosen maupun mahasiswa. Dengan metode e-learning, desen dapat meningkatkan intensitas komunikasi interaktif dengan mahasiswa di jadwal kuliah resmi di kelas. Metode e-learning memberikan fleksibilitas bagi dosen untuk memberikan akses kepada mahasiswa untuk mendapatkan referensi ilmiah dan materi pembelajaran lainnya terkait mata kuliah yang diampunya.

Program Kelas Internasional Prodi SAA akan menggunakan kurikulum berberstandar internasional (curriculum of international standard) yang merupakan kombinasi kurikulum Prodi SAA UIN Walisongo dengan kurikulum Program Studi sejenis di universitas luar negeri. Dengan memanfaatkan kurikulum berstandar internasional, mahasiswa didorong untuk mengembangkan metode pembelajaran dan memperoleh pengetahuan dan keterampilan melalui berbagai sumber akademik yang tidak terbatas. Selain itu, seluruh kegiatan akademik di Program Kelas Internasional sepenuhnya menggunakan bahasa pengantar dan sumber ajar bahasa Inggris dan Arab, termasuk kuliah, diskusi, praktikum, (kegiatan laboratorium) dan tugas-tugas terstruktur lainnya. Dengan penggunaan bahasa internasional ini, mahasiswa diharapkan dapat belajar dalam suasana atau atmosfer internasional.

[:]

Leave a Reply