FITK UIN Walisongo Gandeng Speaker dari 21 Negara Gelar Virtual International Conference

[:id]

UIN Walisongo Online, Semarang – Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Walisongo Semarang menggandeng  speaker dari 21 negara, adakan Virtual International Conference (VIC).

“Kegiatan kali ini adalah kegiatan yang sangat spesial karena konferensi internasional yang diselenggarakan oleh FITK menggandeng 31 speaker dari 21 negara,” ujar Dekan FITK, Dr. Hj. Lift Anis Ma’sumah, M.Ag. 21 negara yang terlibat meliputi Negara Indonesia, Mesir, Pakistan, India, Qatar, Oman, Irak, Kuwait, Filiphina, Palestina, Bagnladesh, Algeria, Nepal, Uni Emirates Arab, United Kingdom, Thailand, Iran, USA, Portugal, Nigeria dan Syiria. Kegiatan yang berlangsung selama 3 hari (23 – 25/09/2020) ini mengusung tema “Education in The Era of Post Covid-19”. Sub-tema yang didiskusikan pada konferensi ini meliputi model pembelajaran, lingustik dan tekonologi pembelajaran. Saat ini seluruh lembaga pendidikan harus merespon segala perubahan yang ada karena pendemi. Setiap lembaga harus beradaptasi dan melakukan inovasi teknologi dalam model pembelajaran. VIC ini dibuka oleh Rektor UIN Walisongo Semarang, Prof Dr Imam Taufiq, MAg. Ia mengatakan bahwa VIC ini menjadi forum besar yang diselenggarakan oleh FITK UIN Walisongo. Rektor sangat mengapresiasi panitia karena dapat menggandeng 21 negara sebagai speaker. Dalam opening speech-nya, Imam menyampaikan bahwa selama 7 bulan  berperang melawan covid-19 ini, kita harus merespon segala perubahan yang ada. “Pandemi ini berdampak pada seluruh lini seperti politik, ekonomi, budaya, pendidikan bahkan agama. Maka dari itu, kita harus merespon segala perubahan yang terjadi. Teknologi menjadi hal yang harus dikembangkan dan diinovasi bagi lembaga pendidikan untuk model pembelajaran yang lebih efektif dan efisien,” ujarnya. Di akhir opening speech-nya, Guru Besar Fakultas Ushuluddin dan Humaniora ini mengatakan bahwa UIN Walisongo saat ini mengembangkan smart and green kampus serta model pembelajaran yang damai serta moderasi. Keynote speech yang disampaikan oleh Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Islam Kementerian Agama, Prof. Dr. Muhammad Ali Ramdhani, S.TPK, MT menegaskan pentingnya pengembangan pendidikan dan pembelajaran melalui daya dukung teknologi dan membangun budaya digital. Pada forum ini, ia berharap mucul adanya model dan inovasi pembelajaran untuk membangun Indonesia. (TIM HUMAS)[:]

Leave a Reply