[:id]UIN Walisongo Online, Semarang – Melihat perkembangan covid-19 yang masih merebak di masyarakat, UIN Walisongo tetap adakan PBAK namun secara daring. Dengan itu UIN Walisongo mempersipakan PBAK pada kali ini dengan totalitas. Pada Senin (24/08/2020), UIN Walisongo gelar rapat koordinasi dan bimbingan teknis serta launching logo PBAK. Acara ini diselenggarakan di Aula 1 lantai 2 Kampus 1 dengan protokol kesehatan yang ketat. Rektor, Wakil Rektor 3, Jajaran Pimpinan, Wakil Dekan 3 masing-masing Fakultas, Dosen Muda, dan Perwakilan Dema, Sema dan HMJ ikut hadir dalam acara ini.
Acara ini diawali dengan laporan yang disampaikan oleh Wakil Rektor 3. Beliau menjelaskan bahwa PBAK berbasis pada Prodi ini agar berjalan secara efektif walaupun dengan cara daring.
“Melihat perkembangan covid-19, pilihan paling aman untuk pelaksanaan PBAK pada tahun ini adalah secara daring. PBAK ini berbasis Prodi agar berjalan dengan efektif. Kami tidak ingin ada substansi yang hilang dalam PBAK ini, PBAK sebagai ajang orientasi dan internalisasi nilai-nilai UIN Walisongo kepada mahasiswa baru”, ujar Arief Budiman dalam laporannya.
Pada kesempatan ini, dema juga men-launching logo PBAK yang bergambar garuda dan api. Logo ini memiliki filosofi kekuatan dan semangat. Ketua Dema menyampaikan bahwa logo ini juga menggambarkan tridharma perguruan tinggi yang tersirat pada 3 sayap dan pancasila yang tersirat pada kepala dan sayap yang dipecah menjadi 5.
“Garuda menggambarkan kekuatan, api menggambarkan semangat. 3 sayap melambangkan tridharma perguruan tinggi dan 5 bagian logo melambangkan pancasila. Warna kuning berarti ceria, hijau berarti damai, merah berarti keberanian, dan biru berarti cerdas”, ungkap ketua Dema.
Pembukaan rapat dan bimbingan teknis ini ditutup sepatah kata oleh Rektor UIN Walisongo. Beliau tidak lelah untuk selalu menyampaikan sepatah semangat kepada jajaran panitia. Ucapan terima kasih juga selalu beliau tuturkan kepada segenap panitia yang selama ini telah mempersiapkan PBAK dengan sebaik-baiknya.
“Ucapan terima kasih kepada seluruh segenap panitia yang telah mempersiapkan PBAK ini dengan sebaik-baiknya. Melihat kondisi seperti ini, dengan terpaksa PBAK dilakukan secara daring dengan berbagai resikonya. Tapi sebisa mungkin panitia harus bisa mengemas PBAK ini dengan konten-konten yang mana substansi terkait nilai, karakter, visi, misi, semangat UIN Walisongo bisa tersampaikan secara baik kepada mahasiswa baru”, tutup beliau dalam acara pembukaan rapat dan bimbingan teknis ini. (TIM HUMAS)[:]