[:id]
SEMARANG- Salah satu tantangan pendidikan Indonesia mulai dari tingkat Sekolah Dasar (SD) hingga Perguruan Tinggi (PT) adalah pembangunan infrastruktur. Pembangunan infrastruktur masih menjadi tantangan di bidang pendidikan.
Hal itu disampaikan, Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama Republik Indonesia Prof Dr Phil H Kamaruddin Amin MA saat hadir dalam peletakan batu pertama pembanguan delapan gedung di Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang, bertempat di Kampus III Jalan Prof Dr Hamka Ngaliyan Semarang, Selasa, (14/8).
Ia menyambut baik adanya pembangunan infrastruktur di UIN Walisongo Semarang. Menurutnya ini bisa menjadi salah satu Instrumen Transformatif yang sangat efektif untuk meningkatkan mutu dan kulitas bagi PT.
“Kami berharap, pembangunan ini memicu semangat UIN Semarang untuk mengembangkan mutu dan kulitas kampus. Tidak hanya fisik tetapi juga pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM). Kami juga berharap, ini bisa menjadi sarana yang akan mengantarkan perubahan pendidikan yang lebih bagus khususnya mutu dan kualitas,” kata Kamaruddin.
Menurutnya, PT yang maju adalah PT yang memiliki anggaran untuk non infrastruktur mulai 70 sampai 80 persen. Sementara PT di Indonesia pembangunan infrastruktur masih mendominasi. Hal ini karena, anggaran ratusan miliar dalam bidang pendidikan di Indonesia masih terfokus dengan pembangunan infrastruktur.
“Jadi kalau hal ini sudah selesai mungkin lima sampai 10 tahu, untuk anggaran bisa diahlihkan ke pengembangan seperti penelitian atau pembangunan SDM. Sehingga diharapkan, kedepan bisa bersaing dengan negara-negara tetangga lain yang pendidikannya sudah maju,” harapnya.
Terlebih, kata Kamaruddin, tantangan ke depan semakin berkembang dalam bidang kemajuan tekhnologi khususnya. Tentu hal ini harus dilakukan tranformasi ke depan, sehingga ada langkah positif untuk merespon tantangan ini.
“Sehingga, keberadaan kampus juga bisa terkoneksi dengan kebutuhan masyarakat dan zaman yang sesuai realitas,” tegasnya.
Rektor UIN Walisongo Prof Dr Muhibbin Noor M Ag dalam sambutanya mengatakan, proyek ini merupakan menggunakan pendanaan dari Islamic Development Bank (IsDB) dengan nomor pendanaan IND 164.
Pelaksanaan the Support to Development of the Islamic Higher Education Project di UIN Walisongo tidak hanya mencakup aspek fisik dengan pembangunan gedung baru, tetapi juga mencakup pengembangan kurikulum dan pengembangan kualitas SDM, termasuk diantaranya dukungan untuk transformasi dari IAIN Walisongo menjadi UIN Walisongo.
“Kami berharap melalui proyek ini, UIN Walisongo dapat meningkatkan akses dan kualitas dalam bidang pendidikan,” harapnya.
Sementara, delapan gedung gedung baru dengan total luasan sebesar 26.400 m2 diantaranya, General library & ICT Center, Administration building, Integrated laboratory, Planetarium, Fac. of Science and technology, Fac. of Social Humanity, Fac. of Tarbiyah & Education, dan Fac. of Syariah. M13
[:]