[:id]UIN Walisongo online, Semarang- Sebanyak 339 Santriwati Ma’had Walisongo melakukan prosesi Haflah akhirussanah secara virtual. Semarang (26/8) Kegiatan yang bertema “Having International Knowledge and local Wisdom” ini dilaksanakan dengan menggunakan tiga bahasa (tringual), bahasa Indonesia, Arab dan Inggris.
Hadir dalam kegiatan tersebut, Rektor UIN Walisongo Semarang, Imam Taufiq, menyampaikan selamat dan rasa syukurnya kepada para Mutakhorijat. Ia menyampaikan bahwa apresiasi sebesar-besarnya kepada para Mutakhorijat dan pengelola Ma’had Walisongo.
Menurutnya, pasca Haflah akhirussanah tugas besar telah menanti para santri untuk menyajikan hal-hal baik di pesantren sampai kepada masyarakat luas, terutama kepada sesama mahasiswa di UIN Walisongo Semarang.
“Akhlakul karimah adalah ciri khas para santri yang tiada duanya, oleh karenaya tugas kedepan para santri adalah memberi tauladan yang baik kepada masyarakat luas” Ucap Imam Taufiq
Lebih lanjut ia menambahkan, bahwa romantika kehidupan santri selama di Pesantren adalah modal yang baik bagi para santri. Menurutnya para santri ialah motor penggerak utama bagi terwujudnya tatanan masyarakat yang beradab
“Romantika kehidupan yang beradab sebagai santri adalah pengalaman penting, saya peracaya para santri dapat membangun kehidupan yang beradab di lingkungannya masing-masing” Tutup Rektor
Hal senada juga diungkapan Ahmad Ismail, Kepala Pusat Ma’had Walisongo. Menurutnya pasca Haflah Akhirussanah, Para Santri Ma’had Walisongo harus tetap menampilkan sosok yang selalu rendah hati
“Tugas para santri adalah mancari ilmu supaya merendah, oleh karenaya saya berharap para santri tetap menjadi sosok yang rendah hati, dengan itu biar Allah. S.W.T yang mengangkat derajat para santri sekalian” Jelas Ismail
Acara Haflah akhirussanah ini ditutup dengan saling sapa secara virtual, foto bersama serta Do’a pelapasan para santri oleh Ahmad Ismail.
(Tim Humas)[:]