[:id]Halal bi Halal FPK UIN Walisongo Digelar Secara Online dan Offlin
UIN Walisongo Online, Semarang – Fakultas Psikologi dan Kesehatan (FPK) UIN Walisongo Semarang menggelar halal bi halal di kampus tersebut pada Jumat (5/6/2020) pagi. Uniknya, kegaitan halal bi halal ini digelar secara online dan offline sekaligus.
Kegiatan secara offline dipusatkan di gedung FPK UIN Walisongo, Jumat pagi, dihadiri Dekan Prof. Dr. H. Syamsul Ma’arif, M.Ag, para wakil dekan, para kepala dan sekretaris jurusan, para dosen hingga kepala bagian dan sub bagian di fakultas tersebut. Mereka menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
Sementara kegiatan daring disiarkan oleh akun media sosial FPK, mulai dari Youtube, Instragam dan Facebook Prodi Gizi UIN Walisongo dan Psikologi Walisongo.
Halal bi halal disiarkan dengan tema Silaturahmi Virtual: Merawat Spirit Kebersamaan, Menuju SDM Inovatif. Hadir sebagai penceramah KH Busyairi Haris.
Dekan FPK Syamsul Maarif menjelaskan, tema silaturahmi virtual dipilih karena sesuai dengan identitas bangsa. Menurutnya, nusantara punya budaya luhung (great culture). Budaya luhunh harus dirawat dari satu generasi ke generasi lain.
Di Indoensia, sambung dia, ekspresi Islam begitu kenyal, partikular, mempunyai keunikan dibanding negara lain. Salah satu pembeda itu adalah budaya halal bi halal.
“FPK mengangkat tema ini tiada lain untuk merawat tradisi dan bekerja bersama untuk memajukan fakultas ini agar lebkh baik dan inovatif ke depan. Silaturahmi ini menghubungkan kasih sayang,” ujarnya, dalam sambutannya.
Syamsul melanjutkan, dari perspektif psikologi, silaturahmi punya dampak positif ke semua orang, yaitu merekatkan hubungan yang harmonis. Rekatnya hubungan inilah yang menjadi prasyarat mutlak untuk menunjang kampus sesuai visi menjadi kampus riset terdepan berbasis kesatuan ilmu untuk kemanusiaan dan peradaban.
“FPK ini fakuktas muda, tapi kami terus melakukan akselerasi untuk peningkatan agar bereputasi. SDM kami teruji, jurnal kami sudah bereputasi, dosen muda kami sudah banyak tembus scopus. Kita punya distingsi bidang kesehatan dan makanan,” tambahnya.
“Di masa pandemi ini, kita harus menjemput gelombang perubahan ini. Pandemi bukan problem, tapi lecutan agar punya SDM yang inovatif. HHB virtual ini meski tidak dapat berjabat tangan ini tidak mengurangi makna silaturrahmi,” tambahnya.
Sementara itu, Rektor UIN Walisongo Prof. Dr. H. Imam Taufiq, M.Ag yang bergabung melalui siaran daring dalam kegiatan ini menuturkan bahwa, silaturahmi punya tiga makna penting yang patut dikembangkan.
Makna pertama yaitu makna primordial, makna eksistensi dan makna transformatif. Makna primordial menuntut kita untuk Silaturahmi bersama keluarga dan sahabat.
“Silaturahmi jenis ini adalah tradisi khas yang tidak dimiliki negara lain. Ini ikatan tradisi membangun tradisi keluarga,” tambahnya.
Lebih lanjut, rektor melanjurkan bahwa Silaturahmi tidak hanya menunjukkan rasa syukur, tapi bertujuan tingkatkan kohesifitas sosial, untuk konektivitas kampus pada tugas dan pengabdian, serta mewujudkan kepedulian terhadap sesama.
“Di masa pandemi ini, kita harus manfaatkan IT yang canggih. Semua ke depan harus dengan kecanggihan teknologi, kerja tim dengan virtual team work,” pungkasnya. (Tim Humas)[:]