‘IDUL ADHA; Prof Imam Taufiq Ajak Civitas Akademika UIN Walisongo untuk Ikhlas, Sabar dan Terbuka Dalam Komunikasi

[:id]

UIN Walisongo Online; Semarang- Peringati hari raya ‘Idul Adha, UIN Walisongo Semarang sembelih hewan kurban sebagai sarana berbagi kepada sesama dan napak tilas kisah Nabi Ibrahim AS. Senin (12/8).

 

‘Idul Adha merupakan hari besar umat islam tiap tahun sekali, melalui moment ini UIN Walisongo Semarang turut memperingatinya dengan menyembelih Tujuh ekor sapi dan Lima ekor kambing, yang berlokasi di halaman Auditorium I Kampus I UIN Walisongo dan segenap rangkaian acara yang di handle oleh Badan Amalan Islam (BAI).

 

” Alhamdulilah ‘Idul Adha tahun ini UIN Walisongo Semarang menyembelih Tujuh ekor sapi dan Lima ekor kambing, tahun ini mengalami peningkatan yang signifikan, Semoga tahun depan bisa lebih banyak lagi ” Ungkap ketua BAI K.H. Akhmad Sholeh saat memberi sambutan pembukaan.

 

Agenda tahunan ini dikelola BAI dengan baik terbukti dengan adanya rangkaian kegiatan ‘Idul Adha 1440 H di UIN Walisongo

 

” Kegiatan ‘Idul Adha ini kita awali dengan sholat ‘Idul Adha bersama yang berlokasi di dua tempat, yang pertama di Masjid Baitul Huda Kampus I dan yang kedua di Masjid Walisongo Kampus tiga dan hari ini kita melakukan penyembelihan hewan kurban, rencana pendistribusian daging kuraban ini akan kita bagikan kepada masyarakat sekitar kampus 1, 2 dan 3″ lanjut K.H Akhmad Sholeh

 

Agenda penyembelihan hewan kurban ini tak lain untuk memberi peluang berbagi civitas akademika UIN Walisongo Semarang kepada masyarakat sekitar kampus.

” Kita harus bisa belajar dari keihlasan Nabi Ibrahim As dan kesabaran Nabi Ismail As, hikayah ini bisa memberi pelajaran baik untuk seluruh civitas akademika UIN Walisongo Semarang dalam hal pengendalian diri dan berbagi untuk sesama ” tutur Prof Imam Taufiq Rektor UIN Walisongo.

 

Bagaimana kisah Nabi Ibrahim yang saat itu ingin mengorbankan anaknya Ismail? Kisah ini menjadi tonggak disyari’atkannya ibadah qurban. Kisahnya dijelaskan dalam ayat berikut:

 

وَقَالَ إِنِّي ذَاهِبٌ إِلَى رَبِّي سَيَهْدِينِ (99) رَبِّ هَبْ لِي مِنَ الصَّالِحِينَ (100) فَبَشَّرْنَاهُ بِغُلَامٍ حَلِيمٍ (101) فَلَمَّا بَلَغَ مَعَهُ السَّعْيَ قَالَ يَا بُنَيَّ إِنِّي أَرَى فِي الْمَنَامِ أَنِّي أَذْبَحُكَ فَانْظُرْ مَاذَا تَرَى قَالَ يَا أَبَتِ افْعَلْ مَا تُؤْمَرُ سَتَجِدُنِي إِنْ شَاءَ اللَّهُ مِنَ الصَّابِرِينَ (102) فَلَمَّا أَسْلَمَا وَتَلَّهُ لِلْجَبِينِ (103) وَنَادَيْنَاهُ أَنْ يَا إِبْرَاهِيمُ (104) قَدْ صَدَّقْتَ الرُّؤْيَا إِنَّا كَذَلِكَ نَجْزِي الْمُحْسِنِينَ (105) إِنَّ هَذَا لَهُوَ الْبَلَاءُ الْمُبِينُ (106) وَفَدَيْنَاهُ بِذِبْحٍ عَظِيمٍ (107) وَتَرَكْنَا عَلَيْهِ فِي الْآَخِرِينَ (108) سَلَامٌ عَلَى إِبْرَاهِيمَ (109) كَذَلِكَ نَجْزِي الْمُحْسِنِينَ (110) إِنَّهُ مِنْ عِبَادِنَا الْمُؤْمِنِينَ (111)

 

“Dan Ibrahim berkata: “Sesungguhnya aku pergi menghadap kepada Rabbku, dan Dia akan memberi petunjuk kepadaku. Ya Rabbku, anugerahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang-orang yang shalih. Maka Kami beri dia kabar gembira dengan seorang anak yang amat sabar. Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: “Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka pikirkanlah apa pendapatmu?” Ia menjawab: “Wahai ayahku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar. Tatkala keduanya telah berserah diri dan Ibrahim membaringkan anaknya di atas pelipisnya, (nyatalah kesabaran keduanya). Dan Kami memanggilnya: “Hai Ibrahim, sesungguhnya kamu telah membenarkan mimpi itu, sesungguhnya demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata. Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar. Kami abadikan untuk Ibrahim itu (pujian yang baik) di kalangan orang-orang yang datang kemudian, (yaitu) “Kesejahteraan dilimpahkan atas Ibrahim.” Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. Sesungguhnya ia termasuk hamba-hamba Kami yang beriman.” (QS. Ash-Shaaffaat: 99-111)

 

” Dari kisah Nabi Ibrahim As dan Nabi Ismail As dapat kita lihat begitu indah percakapan antara Ayah dan anak dalam sebuah keluarga yang tertulis dalam Alqur’an, contoh keterbukaan, keikhlasan dan kesabaran dalam komunikasi ini dapat kita aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari kita ” tutur Prof Imam

 

Selanjutnya ” Dengan sikap ikhlas, Sabar serta mau komunikasi yang baik dan terbuka bisa memberi kemudahan kita dalam melaksanakan tugas sebagai Dosen dan Pegawai di UIN Walisongo Semarang, karna dengan kerjasama tim yang baik kita bisa ikut andil dalam memajukan Universitas yang kita cintai ini” Harap Prof Imam

 

” Kegiatan Penyembelihan hewan qurban di UIN Walisongo ini semoga dapat memberi manfaat kepada seluruh Dosen, Pegawai dan Masyarakat sekitar lingkungan kampus ” Pungkas Prof Imam.

Penyembelihan tujuh ekor sapi dan lima ekor kambing dilakukan oleh jagal profesional UIN Walisongo Semarang Drs H Haryana MM.[:]

Leave a Reply