[:id]
UIN Walisongo Online, Semarang – Gurat sumringah terpancar diwajah Mohamad Arja Imroni, dekan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Walisongo.
Meskipun sudah lewat jam 16.00, Arja tetap semangat mendampingi pengelola jurnal Al-Hilal FSH untuk melaksanakan rapat dalam kantor (RDK) di ruang rapat dekan FSH, Rabu (6/2/20) lalu.
Rapat kali itu membahas tentang evaluasi jurnal Al-Hilal edisi I serta editing jurnal edisi II. Jurnal Al-Hilal edisi II direncanakan langsung menggunakan sistem Open Jurnal Sistem (OJS), sehingga dalam RDK sore itu juga membahas tentang OJS dan rencana strategis yang akan dilaksanakan tim pengelola jurnal.
“Tahun ini kita mentargetkan ada 2 jurnal kita yang terakreditasi nasional, kalau bisa sinta 2. Satu jurnal yakni Al-Ahkam sudah Sinta 2, kita berharap jurnal baru di FSH yaitu Al-Hilal, jurnal kajian Ilmu Falak dan Jurnal Walrev, jurnal kajian Ilmu Hukum bisa juga terakreditasi sinta 2,” ucap Arja.
Ahmad Izzudin, selaku editor in chief jurnal Al-Hulal juga berharap pengelola jurnal di FSH saling berlomba dalam pengelolaan jurnal.
“Semoga pengelola jurnal di lingkungan FSH saling berlomba dalam kebaikan, fastabiqul khoirot,” ucap Izzudin.
Di hari yang berbeda, tim pengelola jurnal Walisongo Law Review (Walrev) Ilmu Hukum juga menggelar RDK (8/2/2020). Sama dengan RDK jurnal Al-Hilal, pengelola jurnal Walrev juga menggelar RDK untuk editing jurnal dan evaluasi terbitan perdana.
Ali Imron, selaku Wakil Dekan I FSH serta editor jurnal Walrev berpesan bahwa pengelola hendaknya bersyukur karena mengelola jurnal yang benar-benar baru.
Menurut Ali Imron, mengelola jurnal baru jauh lebih mudah daripada mengelola jurnal lama.
“Ibarat mobil, mengelola jurnal lama itu seperti memperbaiki mobil lama yang sudah bermasalah. Lebih baik beli mobil baru semuanya serba baru dan lebih enak”, tegas laki-laki asli Semarang ini.
Ali Imron juga menuturkan karena alasan tersebutlah, jurnal Walrev maupun Al-Hilal pasti mampu mencapai akreditasi sinta 2.
Turut hadir dalam RDK jurnal Al-Hilal maupun Walrev adalah tim dari Rumah Jurnal Walisongo, Helmi Suyanto. Helmi memberikan penjelasan serta trik dalam pengelolaan jurnal berbasis OJS.
Menurutnya, dalam pengelolaan jurnal OJS, tampilan website adalah penting. Mulai dari template maupun tools yang ada di website. Selain itu komposisi editor dan reviewer harus seimbang antara orang dalam kampus, maupun luar kampus.
“Dalam pengelolaan jurnal OJS editor dan reviewer menggunakan rumus bus AKAP (Antar Kota Antar Provinsi), jadi tidak boleh semua dari dalam,” ujarnya disertai gelak tawa.
Pada kesempatan itu, Helmi juga mengajari langsung cara mengatur website agar memenuhi standar jurnal nasional. (Tim Humas)[:]