Kerjasama dengan Bawaslu, UIN Walisongo Gelar Webinar Partisipasi Politik Lokal

[:id]

Walisongo Online, Semarang – UIN Walisongo Semarang bersama Badan Pengawasan Pemilu Jawa Tengah menggelar web seminar (Webinar) tentang “Dinamika dan Penguatan Partisipasi Politik Lokal”. Webinar yang diselenggarakan pada hari Selasa (25/8/2020) ini bagian dari skema timbal balik kerjasama kedua belah pihak.

Rektor UIN Walisongo, Prof. Dr. H. Imam Taufiq, M.Ag dalam pengarahannya mengatakan, bahwa Webinar ini merupakan salah satu hasil kolaborasi antara kampus dan institusi penyelenggara pemilu. Kolaborasi antar dua institusi, tidak hanya berhenti pada kegiatan seminar, namun dalam kegiatan praktek-praktek berkelanjutan .
“Kolaborasi UIN Walisongo dan Bawaslu tentu tidak berhenti pada diskusi. UIN dan Bawaslu sudah koordinasi dan kerjasama dalam program ril sebelumnya. Ke kepan, saya harap agar lebih variatif dan berdaya guna,” kata Rektor, dalam sambutannya.

Terkait dengan materi, guru besar ilmu tafsir ini menuturkan bahwa tema partispasi lokal cukup menarik. Apalagi di Jateng, beberapa daerah akan menggelar pilkada serentak pada tahun ini. Isu partisipasi lokal harus bisa dikemas dengan baik di masa pandemi ini, berikut isu-isu lain seperti isu calon tunggal, golput dan sebagainya.

“Isu calon tunggal juga mewarnai dinamika pilkada juga sudah mulai ada di beberapa kota. Lawannya kotak kosong. Ini menarik untuk melihat sejauh mana partisipasi politik pilkada ini menjadi daya magnet yang luar biasa atau tidak. Bahwa kor bisnik politik itu pemilu, maka partisipasi publik ini adalah urgen. Dan partisipasi publik ini yang akan mementukan kedaulatan rakyat atau tidak,” tambahnya.

Selain isu tersebut, rektor juga menyoroti isu teknis pemilu yang masih sulit. Menurutnya, pemilu perlu teknis yang lebih  sederhana, sosialisasi pemilu belum terlalu masif sehingga keikutsertaan masyarakat belum meningkat.

“Golput bagian dari wujud pilihan masyarakat yang tidak mau pilih. Ini patut diantisipasi, bahwa di kalangan remaja, pemuda perlu diberikan paparan yang keren, agar masalah golput bisa selesai,” tambahnya.

Senada dengan rektor, Ketua Bawaslu Jawa Tengah Fajar S.A.K.A, M.H menuturkan, kerjasama Bawaslu dan UIN Walisongo juga terbuka untuk terus ditingkatkan. Mahasiswa dapat dilibatkan dalam kegiatan-kegiatan kepemiluan sebagai tambahan wawasan dan pengalaman.

“Bawaslu juga punya program kemitraan dengan perguruan tinggi. Kami punya banyak buku, jurnal yang kami harapkan UIN juga menerima buku jurnal sehingga dapat menambah wawasan. Kita terbuka dalam kerjasama dalam aspek yang lain,” ucapnya.

Webinar dinamika dan penguatan partisipasi lokal menghadirkan narasumber Dekan FISIP UIN Walisongo Dr. Misbah Zulfa E, M.A, Dosen FISIP M Mahsun, M.A dan Komisioner Divisi Pengawasan dan Hubungan Antar Lembaga Bawaslu Jawa Tengah Anik Sholihatun, S.Ag, M.Pd.

Salah satu pembicara, Misbah Zulfa menjelaskan bahwa partisipasi politik lokal sifatnya dinamis. Partisipasi ini merupakan buah dari konsep yang bernama demokrasi. Banyak isu dan permalalahan dari untuk peningkatan partisipasi politik, misalnya soal calon tunggal.

“Kalau pilkada diikuti 1 pasangan, apakah masih perlu digelar pilkada atau tidak? Apa tidak boros anggaran dan sebagainya. Lalu soal apatisme politik dari masyarkaat, misalnya mereka berfikir, ganti pemimpin pun saya ya gini-gini saja. Hal-hal seperti ini tentunya perlu diberikan edukasi secara mendalam,” ucapnya. (Tim Humas)

[:]

Leave a Reply