[:id]
KEBUMEN- Geophysics Study Club Fakultas Sains & Teknologi UIN Walisongo Semarang adakan Kuliah Lapangan Geologi di Kebumen Jawa Tengah. Kegiatan yang berlangsung selama tiga hari ini (7 – 9/12) mengusung tema “Petrology & Measurement Stratigraphy”
Kegiatan ini diikuti oleh mahasiswa fisika yang berminat pada konsentrasi geofisika. Selama di lapangan mereka mempelajari bagaimana Geologi Karangsambung terbentuk, berbagai jenis batuan yang terdapat disana, serta bagaimanai stratigrafi/pelapisan yang tersusun di beberapa komplek geologi Karangsambung.
Kegiatan ini dipandu oleh dosen dari Teknik Geofisika UIN Walisongo Semarang, yaitu
Juan Pandu Giya Nur Rahman, SSi MT
Nita ariyanti, ST MEn serta
Andi Fadlan , SSi MSc
Khusnul Fitroh, salah satu panitia kegiatan ini menyambut gembira atas berlangsungnya kuliah lapangan ini. “Kegiatan ini diharapkan bisa menjadi pembelajaran sekaliagus pengaplikasian teori yang sudah diterima didalam kelas. Sekaligus menjadi agenda rutin yang bisa di teruskan oleh generasi geofisika berikutnya.” Ujar Khusnul yang juga merupakan Ketua DEMA FST 2018.Spot yang di kunjungi meliputi
- Watu kelir disitu terdapat Lava Bantal (Batuan beku basalt) , Batu rijang (sedimen), batu gamping merah
- Gunung parang yang terdiri dari batuan diabas dimana batuan ini termasuk kedalam batuan beku yang dulunya gagal menjadi gunung api karena sudah membeku menjadi batu dahulu sebelum muncul ke permukaan
- Sungai luk ulo yang terdapat beraneka ragam jenjs batuan beku sedimen serta metamorf . Salah satunya ada konglomerat, batu. Pasir, batu sekis mika. Batu sekis banyak ditemukan di spot ini yang di duga sekis ini merupakan batuan lantai penyusun Pulau Jawa
- Waturanda (Batu janda) spot ini merupakan campuran antara batu breksi dan batupasir . Spot ini terletak di sebelah jalan raya yang memotong sungai luk ulo egiatan dan kalijaya
- Kaligending , spot ini meruoakan spot yang menarik karena disini mahasiswa dituntun untuk biaa menentukan stratugrafi (pelapisan antar batuan) disitu peserta menyusuri sungai untjk dapat melihat lapisan2 yang ada sepanjang 50 meter. Stratigrafi yang ada di kaligending ini meliputi Batu pasir, lanau, serta batu lempung. Menurut pemandu peserta bisa menyelesaikan pemetaan stratigrafi ini sampai selesai di sepanjang kaligending membutjhkan waktu seharian. Namun karena ini hanya untuk pembelajaran cukup dengan beberapa meter saja.
Kegiatan ini sangat menarik, antusias peserta sangat banhaj serta terkesan menyenangkan. Kegiatan ini juga diharapkan bisa menjadi pembelajaran sekaliagus pengaplikasian teori yang sudah diterima didalam kelas. Sekaligus menjadi agenda rutin yang bisa di teruskan oleh generasi geofisika berikutnya di UIN Walisongo Semarang, karena seorang geosains tidak hanya mendapatkan teori2 saja di dalam kelas namun harus tahu bagaimana kondisi lapangan yang sesungguhnya, bagaimana medannya
imbuh “Khusnul Fitroh” Selaku salah satu panitia kegiatan serta Ketua DEMA FST 2018
[:]