[:id]UIN Walisongo Online; Semarang – Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Mandiri Misi Khusus Dari Rumah dengan misi internasional. Sebanyak 15 mahasiswa, Kamis (8/10/2020) dilepas secara virtual oleh Kepala Pusat Pengabdian kepada Masyarakat LP2M, M Rikza Chamami MSi yang didampingi Staf Ahli LP2M Dr Ahmad Tajuddin Arafat MSi, Staf Ahli LP2M Solkhah Mufrikhah MSi dan Dosen Pembimbing Lapangan Dr Mohamad Sobirin Sahal MHum.
“Para peserta KKN ini sebelumnya sudah mengajukan KKN di Thailand dan sudah mendapatkan izin dari kampus,” tegas Rikza. Niat baik itu tertunda, lanjutnya, karena pandemi covid 19 dan aturan Kementerian Agama selama 2020 tidak diperbolehkan KKN di luar negeri. Mahasiswa tetap bersemangat dengan melanjutkan kelompok KKN yang sudah ada beralih dengan pola KKN virtual berdimensi internasional.
Model KKN Mandiri Misi Khusus memang berbeda dengan KKN Reguler. “Mahasiswa punya usulan dan disahkan oleh Fakultas kemudian diajukan ke LP2M,” ungkap Rikza yang merupakan dosen Pemikiran Pendidikan Islam FITK. Salah satu bedanya yaitu KKN Mandiri yang dilaksanakan pada bulan pelaksanaan KKN Reguler, namun menggunakan bahasa internasional Arab dan Inggris sebagai ciri khas dari produk KKN ini.
KKN internasional ini mengambil tema “To Be Global Society Based on Unity of Science by Digital Technology” dengan target dari produk akhir KKN agar go international. Identitas kampus unity of science tetap dipertahankan dan akan diperkenalkan dengan tokoh-tokoh yang ada di Asia, Eropa dan Timur Tengah dengan memanfaatkan multimedia.
Di tengah pandemi yang belum berakhir, Rikza berpesan selama KKN, mahasiswa menerapkan 3 M (memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan), ditambah 2M (membaca doa dan mengabdi tanpa henti). Dengan demikian, Insya Allah aktivitas KKN akan dimudahkan dan dilancarkan.
Dosen Pembimbing Lapangan Dr Mohamad Sobirin Sahal Mhum menyampaikan terimakasih kepada LP2M karena mempercayakan dirinya menjadi DPL kelompok KKN Internasional yang terdiri dari anak-anak cerdas, mandiri dan progresif ini. Diharapkan dengan adanya KKN Mandiri Misi Khusus ini mampu membantu kampus untuk membangun international networking, meningkatkan kreadibilitas kampus menjadi international Islamic moderat university serta mempertahankan akreditasi kampus, menjadi jembatan kepada mahasiswa selanjutnya untuk berkreasi di tingkat internasional.
Khairani, selaku Koordinator Tim KKN berharap KKN ini sebagai upaya agar menjadi tempat mengabdi kepada masyarakat global dan meneruskan perjuangan para Walisongo dan ulama terdahulu dalam menyebarkan ajaran Islam moderat dan mengikuti perkembangan teknologi.
“Kami semua niatkan KKN yang kita kerjakan sebagai bentuk khidmah (pengabdian) untuk masyarakat, bukan mencari keuntungan,” tegas mahasiswa Fakultas Ushuludin dan Humaniora ini. KKN ini juga dijadikan sebagai ladang pembelajaran untuk bekal ketika sudah terjun secara langsung kemasyarakat dan menebar manfaat melalui adanya wabah ini bukan menjadi penghalang menyatukan dunia. (Humas)[:]