[:id]UIN Walisongo Online; Semarang – Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UIN Walisongo punya cara tersendiri membangun budaya meneliti di lingkungan fakultas tersebut.
Salah satu caranya dengan sekolah riset. Kegiatan sekolah riset pertama kali digelar pada akhir pekan lalu di Bandungan, Kabupaten Semarang.
Hadir sebagai narasumber kala itu Dr. Hj. Misbah Zulfah Elizabeth, M.Hum, Dekan Fisip sekaligus sebagai pemateri.
Sekolah riset diinisiasi oleh FISIP, Jurusan Antropologi UNNES dan Satu Kata Yogakarta. Sekolah riset digelar dengan harapan semangat dan budaya meneliti di kalangan akademisi meningkat.
“Budaya meneliti harus terus diviralkan di perguruan tinggi. Saat ini gencar mengembangkan perguruan tinggi menjadi perguruan tinggi riset, di antaranya UIN Walisongo Semarang,” tutur Elizabeth.
Secara khusus, ia berharap Sekolah Riset dapat menginisiasi kegiatan akademik di luar kampus.
Diikuti 25 peserta
Sekolah riset sendiri diikuti 25 peserta dari berbagai akademisi perguruan tinggi yang ada di Jawa yakni, Semarang, Yogyakarta, Pekalongan, dan Malang.
Sekolah Riset kolaborasi bersama ini dikembangkan agar aktivitas riset berjalan dengan intensitas tinggi, baik untuk riset dasar maupun terapan yang bersifat interdisipliner.
“Kami ingin riset dengan tujuan untuk memberikan solusi yang berorientasi pada masalah riil saat ini,” tambahnya. (TIM HUMAS)[:]