[:id]UIN Walisongo Online, Semarang- Lembaga Penelitian dan Pengabdian masyarakat (LP2M) selenggaran diskusi publik Nasional dan bedah buku Menjerat Gus Dur di aula II kampus III Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang (18/2).
Rektor UIN Walisongo Semarang, prof. Dr. H. Imam Taufiq, M.Ag hadir dan membuka diskusi publik tersebut. Ia mendukung kegiatan diskusi publik ini karena kegiatan ini merupakan salah satu ciri akademisi untuk mengkaji dan melakukan validasi terhadap berita.
“tidak semua berita yang ditampilkan adalah fakta, sebagai lembaga akademik kita harus mengkaji dan melakukan validasi berita tersebut yang salah satunya bisa dengan cara diskusi”, Tuturnya.
Tak hanya itu, dari diskusi ini dapat pula dipelajari gaya kepemimpinan Gus Dur. Dalam kepemimpinannya ia tidak memikirkan jabatannya, tetapi dari jabatannya bagaimana Gus Dur bisa memberikan yang terbaik untuk masyarakat.
Masuk dalam diskusi, Virdika Rizky Utama selaku penulis memaparkan mulai dari muasal ide penulisan buku, riset sampai pada proses penulisan. Ia menjelaskan bahwa penemuan ide penulisan berasal dari dokumen “sampah” yang pada kenyataannya merupakan data yang dijadikan dasar penulisan buku tersebut.
Selanjutnya, penulis meyebutkan motivasi dan alasan penyusan bukunya, salah satunya adalah untuk meluruskan sejarah. Ia meyakini bahwa sejarah merupakan pondasi yang nantinya akan menjadi pembelajaran bagi generasi penerus meski semenyakitkan apapun sejarah itu, harus diluruskan, bukan untuk balas dendam, melainkan untuk kehidupan yang lebih baik.
“meski sejarah itu menyakitkan, harus tetap diluruskan. Bukan untuk balas dendam, tapi untuk pembelajaran dan kehidupan yang lebih baik”, jelas Virdika tegas.
Turut hadir pula dalam diskusi H. Abdul Aziz Wahid, keponakan Gus Dur dan seorang pendeta sahabat Gus Dur, Tjahjadi Nugraha. Diskusi berjalan begitu menarik dengan moderator Rofiq, M.Si dan diakhiri dengan tanya jawab antara audience dengan pemateri (TIM HUMAS).[:]