[:id]UIN Walisongo Online; Semarang- Mahasiswa UIN Walisongo yang tergabung dalam 1 posko yang sedang melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Lanjan Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang menciptakan inovasi wedang uwuh kering dalam kemasan, agar mudah dinikmati kapan saja.
Wedang uwuh atau minuman sampah yang berisi rempah ini merupakan minuman asli Yogyakarta tepatnya berasal dari daerah Imogiri, Bantul. Wedang uwuh sangat cocok disajikan panas atau hangat dan akan sangat pas untuk dinikmati ketika malam hari atau kondisi cuaca sedang dingin.
Biasanya wedang uwuh dijual dalam bentuk sekali seduh oleh penjualan kaki lima sehingga konsumen tidak bisa menikmati minuman wedang uwuh ini dimana saja dan kapan saja.
Kordinasi Desa (Kordes) Posko 43 Desa Lanjan, Prima Aji Saputra mengatakan pengolahan wedang uwuh kemasan kering ini untuk memanfaatkan kayu manis, bahan utama dalam wedang uwuh yang banyak ditemukan di Desa Lanjan. Selain dapat dinikmati kapan saja, wedang uwuh kemasan ini juga dapat bertahan sekitar 3-4 bulan.
“Warga disini merupakan pengepul kayu manis, tapi belum dioptimalkan pemaanfaatannya, kami melihat potensi untuk mempraktiskan penyeduhan wedang uwuh, lalu kami buatlah wedang uwuh kering dalam kemasan ini,” katanya, senin (12/11/2019)
Untuk komposisi dari Pembuatan Produk wedang uwuh ini berupa kayu manis, jahe, cengkeh, kapulaga, secang, alang-alang, daun jeruk, pandan, serai, gula batu yang sudah dikeringkan selama 2-3 hari, olahan rempah-rempah berbentuk kering ini dikemas dalam plastik standing pouch dengan berat 3 gram untuk 3 gelas berukuran 300 ml.
“Tampilan baru wedang uwuh cukup modern dan cukup menarik bagi masyarakat Desa Lanjan,” tambahnya.
Sementara itu, produk wedang uwuh sudah disosialisasikan ke PKK Desa Lanjan dalam jumlah terbatas dan respon mereka sangat antusias serta mengapresiasi produk wedang uwuh kemasan.
”Kami berharap dengan adanya inovasi pembuatan poduk wedang uwuh kemasan kering ini bisa menambah mata pencaharian masyarakat Desa Lanjan.” Tutup Aji[:]