Mahasiswa UIN Walisongo Semarang Ikuti Asia Pasific Youth Week 2019 di Korea Selatan

[:id]SEMARANG- Afidah Fitriani Mahasiswa Semester V Jurusan Hukum Keluarga Islam (Akhwal Syahsiyyah) Fakultas Syariah UIN Walisongo Semarang ikuti ajang Asia Pasific Youth Week 2019, kegiatan yang berlangsung mulai 27 Februari s.d 3 Maret ini bertempat di Korean International Exibition Centre (KINTEX) Seoul, Korea Selatan, Selasa (26/2).

 

Wilayah Asia dan Pasifik telah mengalami perkembangan pesat dalam bidang sosial dan ekonomi selama beberapa dekade terakhir. itu adalah rumah bagi keragaman besar dan peluang luar biasa, dan banyak anak muda telah berhasil mengambil manfaat dari dinamika sosial dan ekonomi seperti itu. Fakta bahwa sub-wilayah Asia Timur adalah rumah bagi tingkat pengangguran kaum muda terendah di dunia (8 persen) menunjukkan kenyataan ini dengan cukup jelas.

 

Untuk mengatasi tantangan terbesar masyarakat dan mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan untuk dunia yang lebih baik, Asia Pacific Youth Week 2019 akan datang untuk mempersiapkan tantangan. program ini adalah acara tahunan untuk menciptakan pemberdayaan pemuda dengan melayani mereka sebuah platform untuk memperkuat dan memobilisasi pemuda dengan keterampilan dan peluang yang dibutuhkan untuk menjadi agen perubahan yang berdampak. konferensi ini menghubungkan talenta muda terkemuka di dunia dalam bidang pembangunan berkelanjutan, misi sosial, dan pertukaran budaya bersama dengan para profesional dan praktisi terkemuka di berbagai bidang.

 

melalui diskusi, lokakarya pengembangan keterampilan, sesi jejaring, dan tantangan ideasi, delegasi muda mendapatkan pengetahuan, sumber daya, dan peluang yang mereka butuhkan untuk mengambil tindakan dan membangun proyek mereka sendiri.

 

asia Pacific Youth Week 2019 mengambil tema “Leading The Generation Unlimited to Ready for 2030”. .sepanjang sejarah, orang-orang muda telah memainkan peran penting dalam memimpin gerakan nasional dan global yang mengubah dunia, terlepas dari berbagai tantangan yang mereka hadapi, seperti diskriminasi usia, kurangnya perwakilan, kurangnya sumber daya, dan pengangguran.

 

program ini bertujuan untuk mengatasi kesenjangan ini dan akan berupaya mendorong keterlibatan pemuda di semua kelompok sosial dan regional dalam mengatasi dan menyelesaikan tantangan global. terinspirasi oleh Hari Pemuda Perserikatan Bangsa Bangsa 2019 yang akan datang, peran pemuda dalam pembangunan global akan secara khusus dipertimbangkan berkaitan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) 4 (Pendidikan Berkualitas untuk Semua), 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi), 10 (Dikurangi Ketidaksetaraan), 13 (Aksi Iklim), 16(Kedamaian, Keadilan dan Lembaga Kuat) dan 17 (Kemitraan untuk Tujuan).ini akan mencakup penilaian kemajuan pada tantangan-tantangan inti zaman kita ini, sambil juga menjajaki peluang-peluang baru untuk memajukan masalah-masalah ini melalui kacamata kaum muda.[:]

Leave a Reply