[:id]
Semarang – Menag RI Lukman Hakim Saifuddin di dampingi Prof Muhibbin Rektor UIN Walisongo dan Dr Musahadi Wakil Rektor 1 UIN Walisongo pimpin jalannya ngaji kebangsaan dengan tema Mengasah Jati Diri Indonesia. Kegiatan yang berlangsung di Aula II Kampus III UIN Walisongo ini di hadiri seluruh tamu undangan meliputi Kepala Kanwil Kemenag Jateng, seluruh Rektor Perguruan tinggi di jawa tengah, para Kakan kemenag Kab/Kota se Jawa Tengah, perwakilan Pemprov Jateng, Dosen, Pegawai dan 1.500 Mahasiswa UIN Walisongo.
Sekitar pukul 14.00 WIB Menag tiba di Kampus UIN Walisongo didampingi Kepala Kanwil Kemenag Jateng Farhani, Rektor UIN Walisongo Prof Muhibbin, Wakil Rektor I Dr Musahadi dan Kabag TU Pimpinan Khoirul Huda, Jumat (20/04).
Rektor UIN Walisongo Muhibbin dalam sambutannya berterima kasih atas kehadiran Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin dan semua pihak yang ikut mensukseskan Ngaji Kebangsaan. “Mudah-mudahan Ngaji Kebangsaan ini akan memberikan manfaat bagi kita semua dalam mencintai bangsa dan negara,” kata Prof Muhibbin.
Selanjutnya sesi Ngaji Kebangsaan dengan tema Mengasah Jati Diri Indonesia di UIN Walisongo ini dimoderatori oleh Wakil Rektor I UIN Walisongo Dr Musahadi dengan Narasumber Menag RI Lukman Hakim Saifuddin dan Rektor UIN Walisongo Prof Muhibbin. Gelaran Ngaji Kebangsaan ini diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, pembacaaan ayat suci Alquran, doa dan penampilan pagelaran seni Islami dari mahasiswi UIN Walisongo.
Menag RI Lukman Hakim Saifuddin menyatakan, Indonesia meletakan agama pada posisi strategis dalam ikut menata kehidupan berbangsa. Sejak ratusan tahun lalu, jauh sebelum bangsa merdeka, kehidupan semua etnis dan suku di nusantara, di manapun wilayah geografisnya, diwarnai dengan nilai-nilai agama.
“Kita bisa sebut mulai dari Aceh, Batak, Minang, Jawa, Sunda, Madura, Dayak, Papua dan etnis lainnya tidak bisa terpisahkan dengan nilai-niai agama. Selain itu semua kearifan lokal di nusantara memiliki rujukan pada nilai-nilai agama. Tidak ada kearifan lokal yang tidak bisa dirujuk dengan nilai agama, terlepas apapun agamanya di Indonesia,” Tegas Lukman Hakim Saifuddin.
Prof muhibbin menyampaikan untuk mengasah jati diri bangsa kita bisa meneladani para walisongo, dan di UIN walisongo ini menempatkan keilmuan dan agama sebagai dasar untuk cinta tanah air hal ini termotifasi dari para walisongo melalui sepak terjangnya yang memposisikan agama sebagai dasar cinta terhadap tanah air.
Senada dengan hal itu Dr Musahadi menyampaikan sebagai perguruan tinggi agama sudah barang tentu UIN Walisongo mendukung secara penuh tentang rasa cinta terhadap tanah air, hal ini dibuktikan bahwa UIN Walisongo sebagai unity of sciences termotifasi dari para walisongo melalui sepak terjangnya.
Mengasah Jati Diri Indonesia (Mengaji) merupakan program strategis Kementerian Agama dalam mensosialisasikan nilai-nilai Pancasila dan kebangsaan di tengah masyarakat dengan kemasan berbeda.
[:]