[:id]Uin Walisongo Online, Semarang – OJK Regional 8 Bali dan Nusa Tenggara menjadi destinasi kunjungan selanjutnya KKL Mahasiswa Akuntansi dan D3 Perbankan Syariah pada Rabu (11/03/2020). Kali ini OJK ajarkan mahasiswa merencanakan keuangan untuk masa depan, sekaligus sosialisasikan tentang investasi.
Rombongan KKL disambut dengan hangat oleh tim OJK, kegiatan ini diawali dengan pembukaan. Much. Fauzi selaku Koordinator mewakili rombongan menyampaikan beberapa hal pada saat pembukaan.
“Permohonan maaf dari pimpinan FEBI belum dapat langsung mengantarkan KKL ke sini. Tujuan dari kegiatan ini tidak jauh untuk membekali mahasiswa dengan dunia praktisi secara langsung. Di samping itu, kegiatan ini menjadi wujud sinergi antara praktisi dan akademisi. Harapannya, mahasiswa dapat menambah wawasannya di luar bangku kuliah dan memanfaatkan momen ini sebesar-besarnya untuk menambah ilmu”, ujar beliau.
Ida Bagus Putu Siwa Adnaya selaku Kepala Bagian Edukasi Pelayanan Perlindungan Konsumen juga menyampaikan beberapa hal sekaligus membuka acara. Beliau sedikit menjelaskan tentang tugas dan fungsi OJK.
“Selamat datang di OJK Regional 8 Bali & Nusa Tenggara. Kami harap materi yang nantinya disampaikan bisa menambahkan wawasan adik-adik sekalian. Sebelum membuka, kami ingin sedikit menyampaikan tentang tugas dan fungsi OJK. Tugas kami 3 M yaitu Mengatur, Mengawasi dan Melindungi industri keuangan yang ada di seluruh Indonesia. Dalam hal mengawasi, kami biasa melakukan 2 hal, pertama on side supervision seperti audit dan off side supervision seperti review laporan yang ada. Tugas yabg terakhir, kami biasa menangani mediasi sengketa antara nasabah dan industri keuangan. Penutup sebelum membuka, kami selalu mengingatkan tentang investasi bodong, untuk mengetahui bodong dapat dilakukan 2 L, yaitu Legal dan Logis”, ujarnya.
Setelah acara dibuka, dilanjutkan dengan pemaparan materi yang disampaikan oleh Heriyadi Staf Bagian Edukasi Pelayanan Perlindungan Konsumen. Beliau menyampaikan materi tentang sejarah berdirinya OJK.
“Yang melatarbelakngi berdirinya OJK adalah semakin kompleksitasnya sistem keuangan, konglomerasi bisnis dan perkembangan hybrid product. OJK sendiri dinaungi UU No. 21 Tahun 2011. Tugasnya tidak jauh yang telah disampaikan kepala bagian yaitu mengatur, mengawasi dan melindungi”, jelasnya.
Tambahnya, beliau menyampaikan tentang perencanaan keuangan atau kiat-kiat sukses merencanakan keuangan dan investasi ala OJK.
“Perencanaan keuangan telah menjad siklus kehidupan dan kebutuhan keuangan. Resep keuangan sukses meliputi 10% biaya sosial, 20% tabungan investasi proteksi, 40% biaya rumah tangga dan terakhir 30% cicilan hutang. Kemudian lanjut beliau, 3 tambahan lagi kiat keuangan sukses meliputi kenali kebutuhan dan produksi, kenali manfaat dan resikonya dan kenali hak dan kewajibannya”, tambahnya.
Pada kesempatan ini, pihak OJK juga memberikan pre-test dan post-test kepada mahasiswa. Post-test dilakukan dengan aplikasi quizizz. Mahasiswa sangat antusias mengikutinya, dan pada kesempatan ini pula post-test dimenangkan oleh Azri Maulida mahasiswa Akuntansi Syariah. (TIM HUMAS)[:]