[:id]UIN Walisongo Online; Semarang- Gelombang ‘Tsunami Muslim’ terjadi di Eropa dalam kurun waktu yang sebentar dan menyebabkan terbentuknya populasi Masyarakat Islam yang makin meluas di hampir semua negara di Uni Eropa. Prosentasi Muslim disana sekitar 3% dari keseluruhan penduduk Uni Eropa. Hal tersebut disampaikan oleh Prof. Dr. Thijl Sunier, salah satu ketua professor yang membidangi Studi Islam di Eropa dalam Stadium General (Kuliah Umum) pascasarjana UIN Walisongo Semarang pada Kamis, 14 November 2019.
Thijl Sunier merupakan Professor di Vrije Universiteit Amsterdam dan juga sudah sangat berpengalaman di dunia akademik Internasional terkait Studi Islam di Eropa dan fenomena antropologinya.
Stadium General ini dibuka oleh Direktur Pascasarjana UIN Walisongo Semarang, Prof. Dr. Abdul Ghofur M.Ag dan juga lebih dari 100 Mahasiswa Pascasarjana yang hadir. Abdul Ghofur menyampaikan terimakasih atas kehadiran narasumber dalam Stadium General ini dan berharap bisa menyerap ilmunya, terlebih Mahasiswa Pascasarjana UIN Walisongo Semarang bisa melanjutkan pendidikanya sampai ke Belanda.
‘Prof. Thijl Sunier ini sangat expert dalam bidang kajian Islam di Eropa dalam sudut pandang antropologi. Sebuah kesempatan yang jarang dijumpai bisa menghadirkan langsung dari Belanda. Mari kita jangan menyiakan kesempatan, simak dengan seksama dan semoga ini bisa meninspirasi kita’. Himbau Abdul Ghofur.
Stadium General yang bertema ‘Islam in Europe: Anthropological Perspective’ ini, dipandu oleh Dr. H. Muhyar Fanani sebagai moderator.
Narasumber acara ini, Prof. Thijl Sunier, mengawali paparanya dengan mengungkapkan gambaran dominan tentang Islam di Eropa yang menurutnya adalah baru dan belum pernah terjadi gelombang besar sebelumnya.
‘In general, the indigenous Muslim populations in Europe is in the south-east of continent (Bosnia, Albania, Macedonia) and in eastern Europe are hardly mentioned’, kata Sunier yang menjelaskan kelompok Muslim yang asli di Eropa.
Dia menambahkan bahwa situasi Muslim di Eropa sudah berubah, pandangan tentang multikulturalisme kehilangan banyak dukungan. Muslim di Uni Eropa saat ini memliki banyak tantangan tapi gelombang imigrasi masih terus berdatangan ke Eropa.[:]