[:id]UIN Walisongo Online, Semarang – Masa tanggap darurat covid 19 yang diputuskan pemerintah menjadi perhatian serius di kalangan masyarakat, tidak terkecuali bagi warga UIN Walisongo Semarang. Segenap langkah dan kebijakan taktis terus dilakukan, salah satunya dengan ikut membantu persoalan sosial-ekonomi masyarakat yang bermukim di seputar kampus.
Rektor UIN Walisongo Prof. Dr. H. Imam Taufiq, M.Ag mengatakan, UIN Walisongo telah mengeluarkan kebijakan teknis mendorong jajarannya untuk lebih peduli dalam masa tanggap darurat Covid 19. Salah satu kebijakannya yaitu mendonasikan sebagian tunjangan penghasilan para pejabat di lingkungan UIN Walisongo.
“Untuk suport kesadaran tanggungjawab kepada sosial kemasyarakatan, pimpinan UIN Walisongo bersepakat untuk mendonasikan 50 persen tunjangan manajerial pada bulan April melalui rekening Satgas Covid UIN Walisongo. Alhamdulillah, seluruh pimpinan sudah mendonasikan 50 persen tunjangan manajerialnya untuk penanganana covid 19,” jelas rektor, dalam keterangan dikediamannya, Rabu (1/4/2020).
Dijelaskan rektor, pemotongan sebagian tunjangan tersebut adalah bentuk nyata kontribusi untuk lingkungan sekitar. Terlebih dalam agama Islam, setiap muslim dituntut untuk peduli pada persoalan-persoalan kemanusiaan.
Himbauan untuk kesediaan infaq atau donasi tertuang surat yang ditandatangani wakil rektor II, Dr. Abdul Kholiq, M.Ag yang ditujukan kepada para pejabat di lingkungan UIN Walisongo. Isi surat berkisar tentang kesediaan pejabat untuk menyumbangkan sebagian penghasilannya untuk membantu program tanggap darurat dan peduli masyarakat terdampak covid 19.
Selain kepada pejabat, para dosen dan tenaga kependidikan juga dihimbau untuk melakukan hal serupa.
“Ini perintah dalam Islam. Kepada dosen atau karyawan agar memberikan sumbangan seikhlasnya sesuai kemampuan masing-masing. Ini bukan perintah, tapi himbauan akan kesadaran dan kepedulian,” tambahnya.
Lebih lanjut, guru besar ilmu tafsir ini menjelaskan bahwa wabah covid 19 saat ini berdampak sangat serius bagi masyarakat, termasuk keluarga besar UIN Walisongo dan warga di sekitar kampus. Ia melihat banyak warga yang bermukim di sekitar kampus yang biasanya melakukan aktivitas rutin bekerja menjadi terhenti.
Para pedagang, pemilik kos, para buruh, para tenaga kasar yang bekerja sehari-hari, dan pekerja lainnya. Dengan adanya pembatasan jarak, mereka diminta untuk bekerja dari rumah, dan mengurangi aktivitas di luar rumah.
“Kebutuhan makan ini konkrit, belum lagi kebutuhan baru di seputar kuota dan sebagainya. Ini menjadi perhatian kami di UIN walisongo, di samping kebijkan realokasi dan refokusing anggaran,” tambahnya.
“Dalam rangka supporting tanggap darurat covid 19, kami juga mengalokasikan ulang dan memfokuskan ulang anggaran kampus untuk penanganan tanggap darurat covid. Semua unit dan fakulas sedang menyusun anggaran baru untuk mengusulkan. Saat ini dalam tahapan revisi,” pungkasnya. (TIM HUMAS)[:]