Penutupan PBAK 2019 Mahasiswa Baru Gunakan Kreasi MOB 5000 Balon

[:id]

Prof Imam Taufiq berikan puluhan Hadiah kepada Mahasiswa baru kreatif

UIN Walisongo Online; SEMARANG – Sebanyak 5000 balon udara dengan 8 jenis warna diberikan kepada mahasiswa baru yang mengikuti Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang pada haru terakhir di lapangan kamapus 3.

Masing-masing mahasiswa diberikan 1 balon dengan warna sesuai kebanggan fakultas yang digunakan selama berkegiatan di lapangan.

Perpaduan warna yang dihasilkan pun semakin mempertegas keindahan suasana lingkungan meski dengan beragam perbedaan.

Hal tersebutlah yang menjadi suatu tujuan konsep yang diusung tum kreatif PBAK UIN Walisongo 2019 dengan mengusung kegiatan layaknya flasmob balon.

Ketua panitia PBAK sekaligus DEMA UIN Walisongo, Pryo Ikhsan Aji menuturkan, adanya konsep ribuan balon tersebut bukan semata sebagai hiburan saja. Balon tersebut merupakan implementasi dari sebuah tema besar yang diusungnya yakni “eksplorasi spirit kemanusiaan menuju Indonesia berkeadaban” dalam kegiatan PBAK 2019.

Tema tersebut dipilih dengan harapan agar mahasiswa baru dapat menumbuhkan semangat kemanusiaan terhadap sesama lebih menghargai dan toleransi dengan perbedaan yang dimiliki setiap manusia.

“Serangkaian kegiatan PBAK 2019 ini tertanggal dari 19-22 Agustus. Mereka mengikuti serangkaian aktivitas yang dipersiapkan untuk dapat mengenalkan Maba kepada iklim dan sistem pembelajaran kampus guna menjadi bekalnya ke depan.

“Kami juga ingin menunjukan bahwa perbedaan itu indah. Maka dari itu kami mengajak mahasiswa untuk melakukan flasmob dengan membawa balon beraneka warna sesuai dengan fakultas masing-masing di hari terkahir. Tujuannya kami ingin menunjukan ke mereka meskipun berbeda warna namun akan indah tatkala dipersataukan. Kami ingin nilai tersebut tidak hanya diterapkan saat orientasi saja, namun juga untuk kehidupan dalam kampus kedepan,” ujarnya, Kamis (22/8/2019).

Selain itu, ia menambahkan, pada hari kedua PBAK 2019 pihaknya juga telah melakukan flasmob kertas dengan 30 karakter. Adapun tema ke-30 gambar karakter teraebut semua diusung tak jauh dari nilai-nali yang menyuarakan terhadap kemanusiaan, kerukunan, dan juga keberagaman.

Hal tersebut menurut Pryo sangat ideal mengingat pelaksanaanya bertepatan dengan adanya kasus pengepungan asrama mahasiswa Papua di Surabaya beberapa waktu lalu.

“Kami ingin agar mahasiswa kampus tidak melakukan sesuatu hal yang negatif dan membedakan antar sesama guna tercipta kehidupan kampus yang rukun, damai, berprestasi dan memiliki semangat toleransi yang tinggi,” lanjut Pryo.

Di tempat terpisah, Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama UIN Walisongo, Dr Achmad Arief Budiman menuturkan, dalam memaknai PBAK sendiri menurutnya suatu instrumen penting dalam memberikan bekal kepada mahasiswa untuk memiliki orientasi wawasan yang jelas terhadap kampusnya.

Karenanya, ia berharap kegiatan tersebut menjadi agenda rutin yang wajib diikuti bagi setiap mahasiswa baru yang diterima.

“Setelah selesainya proses orientasi, mahasiswa akan memiliki cara pandang yang lebih tepat, kesiapan fisik dan metal untuk mengarungi studi yang harus mereka tempuh. Cara pandang mahasiswa baru (ini) perlu kita bentuk. Sebab peralihan dari kehidupan SMA ke bangku kuliah sangat berbeda. Dunia kampus memilki dinamika sendiri. Sehingga mereka memerlukan bekal yang cukup untuk dapat menjalankan tugas mereka sebagai mahasiswa dengan lebih optimal,” pungkasnya. (Sam)[:]

Leave a Reply