[:id]UIN Walisongo Online, Semarang – Rektor UIN Walisongo, Semarang, Prof. Dr. Imam Taufiq, M.Ag berencana mengubah skema ujian tes Bahasa Inggris (toefl) dan tes Bahasa Arab (Imka) dengan sistem online.
Perubahan skema ini diyakini akan mempercepat proses kelulusan mahasiswa agar dapat lulus tepat waktu.
“Layanan ujian Toefl dan Imka ini banyak macet. Maka tes toefl akan diadakan secara online,” kata rektor, di sela kuliah umum dengan tema Maladministrasi Pelayanan Publik di Auditorium 1 Kampus 1 UIN Semarang, Rabu (4/3/2020).
Saat ini, mahasiswa mengerjakan tes Toefl dan Imka secara manual atau berbasis kertas.
Rektor menegaskan, skema perubahan ini bersama kebijakan teknis yang lain sedang dipersiapkan dan dibahas dalam pedoman akademik. Jika tidak ada halangan, pada bulan April mendatang, draf pedoman akademik akan diajukan ke senat universitas untuk disetujui.
“Kami ingin mahasiswa tidak lama-lama kuliah di UIN Walisongo. Desainnya dibuat agar semester 7 bisa wisuda, maka semester 6 sudah bisa KKN. Kita beri mahasiswa peluang agar kapasitas dan potensi pengembangan dirinya bisa muncul,” tambahnya.
Selain layanan Toefl dan Imka, Rektor juga menegaskan bahwa mahasiswa yang lulus akan langsung mendapatkan ijazah beserta Surat Keterangan Pendamping Ijazah (SKPI). Kebijakan ini sudah diterapkan dan mulai berlaku sejak wisuda periode lalu.
“Kami ingin beri pelayanan prima, baik itu layanan akademik dan kemahasiswaan. Contoh saat wisuda ijazah sudah diberikan langsung. Biasanya mahasiswa menunggu 3-4 bulan. Kita ingin wisudawan mendapat layanan prima. Saat diwisuda, haknya ijazah dan SKPI diberikan, dan ini akan dipertahankan,” tambahnya.
“Bukan hanya itu, saat ini WR 1 dan Dekan sedang mempersiapkan pedoman akademik. Salah satunya, Tugas Akhir (TA) bisa menyelesaikan tidak hanya skripsi, ada pengganti skripsi. Misalnya rekayasa teknik, tulisan yang tembus jurnal terakreditasi dan sebagainya,” tandasnya lagi. (Tim Humas)[:]