[:id]
UIN Walisongo Online; Semarang- Memperingati Tahun Baru Islam 1441 Hijriyah, Badan Amalan Islam (BAI) Provinsi Jawa Tengah kembali menggelar pengajian keliling putaran ke-XI bertempat di kantor Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Jawa Tengah Jl. Setiabudi nomor 201 A Semarang.
Dalam kegiatan ini hadirkan pembicara Prof. Dr. H. Imam Taufiq, M.Ag Rektor UIN Walisongo Semarang menurutnya kegiatan positif ini baik karna bisa memperkuat persaudaraan sesama muslim. Selain juga sebagai syiar Islam yang damai dan aman. “Dengan berkumpul dan melakukan pengajian bersama, ukuwah islamiyah kita akan semakin kuat. Kegiatan semacam ini harus terus dilakukan agar umat muslim di semarang semakin kompak dan menjunjung tinggi sikap toleransi,” ujar Prof. Imam Taufiq.
Hijrah secara umum dimaknai sebagai perjalanan perpindahan Nabi Muhammad SAW dari Mekah ke Madinah atas perintah Allah SWT.
Namun dibalik itu ada cerita perjuangan dakwah Nabi Muhammad SAW saat di kota Mekah yang penuh dengan gangguan dan cobaan yang sangat berat seperti siksaan, penganiyaan, baik fisik maupun psikis yang dilakukan oleh kekuatan hegemoni orang Kafir Mekah. Mereka merasa pengaruh kekuasaan dan kekuatannya digerogoti oleh Nabi Muhammad SAW. Namun demikian atas perlakuan kasar dan kejam seperti itu, Nabi SAW meresponnya dengan memberikan rasa damai, suasana yang menyenangkan, dan memberikan pemahaman atas kesetaraan derajat manusia
Jika mengamati dan mencerna peristiwa sejarah hijrah dari beberapa teori, maka mestinya menjadi pertanyaan untuk kita semua pada saat sekarang ini. Ada empat kategori hijrah yang dapat dilakukan saat ini, yaitu :
1. Hijrah Makani, hijrah atau pindah tempat dengan maksud dan tujuan agar kehidupannya menjadi lebih baik
2. Hijrah Fikri, hijrah atau merubah pola pikir “mindset” menjadi lebih kreatif, inovatif, dan lebih mencerahkan untuk kehidupannya yang lebih prospektif
3. Hijrah Su’ury, hijrah atau merubah performance atau style menjadi lebih aktual dan dinamis mengikuti perkembangan jaman
4. Hijrah Suluky, hijrah atau merubah sikap, tindakan dan perilaku menjadi lebih produktif dan bermanfaat untuk manusia secara umum
Dari kategori hijrah tersebut di atas dan jika melihat masalah yang dihadapi oleh bangsa dan negara Indonesia saat ini, maka mestinya semua rakyat Indonesia harus melakukan hijrah kebaikan secara totalitas agar Bangsa dan Negara Indonesia terhindar dari disintegritas/perpecahan, dijauhkan dari ancaman radikalisme dan terorisme sehingga bangsa ini akan menjadi bangsa yang damai, menyenangkan bagi rakyatnya serta nyaman untuk penghidupan dan kehidupan manusia.[:]