[:id]
UIN Walisongo Online; Purwokerto- Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang fokus melangkah menjadi universitas riset. Saat ini, universitas yang berdiri sejak April 1970 itu sedang melakukan proses pengembangan, setelah transformasi IAIN menjadi UIN pada tahun 2014-2018, saat ini fokus pada konsolidasi universitas riset di tahun 2019-2023, selanjutnya penguatan universitas riset nasional pada tahun 2024-2028 maka penguatan pengembangan universitas riset Asia tenggara pada tahun 2029-2033 menjadi sangat penting sebab untuk memperoleh pengakuan universitas riset Asia pada tahun 2034-2038.
“Fokus kita saat ini adalah konsolidasi universitas riset di tahun 2019 sampai dengan tahun 2023, maka dari itu semua program harus mendukung tujuan tersebut, mulai dari sumber daya manusianya, sarana dan prasarana pendidikannya, tata kelolanya dan Teknologi Informasinya bisa disiapkan dengan baik, supaya memperoleh pengakuan universitas riset Asia pada tahun 2034-2038. cita cita ini menjadi tujuan bersama,” kata Rektor UIN Walisongo Semarang Prof Imam Taufiq, Jumat (13/9).
Di hadapan para pimpinan UIN Walisongo Semarang yang ikut kegiatan capacity building di hotel surya yudha purwokerto selama empat hari ini, Prof Imam Taufiq mengingatkan pentingnya menyiapkan diri untuk siap hidup ditengah-tengah tantangan arus industri 4.0.
“Saat ini kita berada di era milenial yang dimana mahasiswa kita sangat smart dalam dunia virtual teknologi komunikasi, jangan sampai para pimpinan gagap teknologi sehingga tidak bisa mengikuti perkembangan tantangan industri 4.0.” Ujarnya.
Penguatan teknologi informasi (TI) di tengah tantangan industri 4.0 dan sebagai perguruan tinggi yang mendapatkan zero froud terbaik menjadi keharusan dewasa ini. Sebab, dengan memberikan perhatian terhadap hal ini, maka akses mahasiswa dan dosen akan terbuka seluas-luasnya.
“Era dewasa ini serba digital. Jika tak diikuti dengan penguatan informasi dan teknologi maka boleh jadi menyulitkan dosen dan mahasiswa, Semuanya sekarang bahkan harus bisa dibaca dalam bentuk sistem jaringan. Dari database mahasiswa, dosen, hingga berbagai agenda mendukung pelaksanaan Tri Dharma PT. Ini yang saya sebut tanpa adanya penguatan sistem teknologi informasi bisa jadi menyulitkan civitas academica, dan pada dasarnya teknologi informasi mendukung wujudnya universitas riset” ucapnya.
Diantara program 2019 yang jadi perhatiannya adalah suistanability dan Inovasi, revisi anggaran yang efisien, percepatan eksekusi anggaran serta penyesuaian RKAKL 2020 dan Program strategisnya.
Beberapa program prioritas tak luput dari paparannya, menurutnya beberapa program di tahun 2020 perlu untuk di siapkan mulai dari sekarang. Program-program mandatory tahun 2020 perlu untuk disiapkan dan diketahui oleh para pimpinan, program itu diantaranya menuju kampus hijau, pemenuhan sarana dan prasarana, performa kampus baik fisik dan virtualnya serta pokja harus memiliki program-program strategis untuk mendukung universitas riset.[:]