PROF KAMARUDDIN SERUKAN PENTINGNYA KURIKULUM PENDIDIKAN ISLAM NUSANTARA

[:id]

Semarang- Pascasarjana UIN Walisongo Semarang adakan kegiatan Studium General Semester Genap 2017/2018, kegiatan yang berlangsung di ruang sidang doktor Pascasarjana UIN Walisongo ini bertajuk “Kajian pendidikan Islam Nusantara” dalam Studium General ini hadirkan narasumber Prof Dr Phil H Kamaruddin Amin MA, Jumat (27/4).

Kamaruddin Amin saat ini menjabat sebagai Dirjen Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI. Beliau menyelesaikan studi pascarajana di Rijks Universiteit Belanda dan Rheinische Friedrich-Wilhelms-Universitat Bonn Jerman. Beliau merupakan Guru Besar pada Fakultas Adab dan Humaniora UIN Alauddin Makassar, aktif menjadi dosen tamu dibeberapa perguruan tinggi Indonesia, menjadi narasumber nasional maupun internasional dan aktif dalam organisasi kemasyarakatan.

Sebelumnya Direktur Pascasarjana Prof rofiq  dalam sambutannya mengucapkan terima kasih atas kehadiran bapak/Ibu tamu undangan terlebih telah hadir ditengah-tengah kita direktur jendral pendidikan islam Prof Kamaruddin. “Disela-sela kesibukannya yang sangat luar biasa sekali beliau berkenan hadir bersama kita dalam Studium General Semester Genap 2017/2018 semoga acara ini bisa bermanfaat untuk kita semua” tegas prof rofiq.

Selanjutnya Prof Rofiq membuka secara resmi kegiatan Studium General Semester Genap 2017/2018.

Prof Kamaruddin menyampaikan “Dilihat dari segi kurikulum pendidikan Islam saat ini yang dirasa belum mampu menjembatani diskursus keislaman dengan karakteristik Islam Indonesia, pemerintah wajib hadir untuk menjadi jembatan solutif dari adanya kesenjangan tersebut. Secara pemikiran keislaman, kurikulum pendidikan Islam di Indonesia masih terjebak pada ketidaktuntasan dari akibat adanya fragmentasi kelompok mazhab di dalam islam itu sendiri.”

“Untuk menjembatani adanya fragmentasi tersebut, pemerintah harus mampu melakukan terobosan baru dan mereformulasi kurikulum pendidikan Islam yang pada saat ini cenderung terkotak-kotakkan oleh adanya fragmentasi, yang justru nampak terlihat di dalam penyelenggaraan lembaga pendidikan Islam sendiri.” Ujarnya secara tegas.

Di akhir sambutannya Prof Kamaruddin menyampaikan “Kemampuan guru agama Islam perlu dilihat dalam penguasaan mereka pada ilmu sosial, psikologi, antropologi, sejarah, sains, politik dan berbagai pendekatan lainnya dalam pengkajian keislaman. Di samping itu juga, pengevaluasian juga perlu dilakukan kepada para pengelola lembaga pendidikan Islam untuk lebih meningkatkan karakteristik kelembagaannya dengan bentuk keislaman Indonesia. Dengan mempertimbangkah hal tersebut, setidaknya karakteristik keislaman indonesia yang hendak diwujudkan oleh pemerintah melalui Direktorat Pendidikan Islam Kementerian Agama Republik Indonesia, sebagaimana telah disebutkan, akan bisa direalisasikan.”

[:]

Leave a Reply