[:id]UIN Walisongo Online; Semarang- Revolusi Industri 4.0 turut membidani lahirnya gelombang disrupsi, era dimana sebuah inovasi akan menggantikan seluruh sistem lama dengan cara-cara baru yang lebih muktahir.
Hal Demikian disampaikan oleh Guru Besar UIN Walisongo Semarang, Prof. Dr. H. Musahadi, M.Ag dalam stadium general yang diselenggarakan di Auditorium 2 Kampus 3 UIN Walisongo Semarang. Kamis (06/02/2020).
Prof. Musahadi mengawali materinya dengan sebuah fakta bahwa tiga milyar lebih masyarakat dunia telah terkoneksi dengan internet atau dunia digital. kondisi tersebut menurutnya akan terus menerus bertambah dengan cepat seiring perkembangan teknologi terkini, dan hal demikian akan berdampak pada segala macam aspek kehidupan di bumi, Termasuk dalam hal ini adalah Perguruan Tinggi.
“Eksistensi Perguruan tinggi sangat ditentukan oleh kecerdasannya dalam membaca tanda-tanda zaman” Ungkap Prof. Musa
Dosen kelahiran Kabupaten Demak ini pun menyerukan pentingnya perubahan fundamental dalam penyesuaian terhadap fenomena yang sedang terjadi kini.
“Kiprah Perguruan Tinggi Keagamaan Islam kedepan harus adaptif terhadap perubahan-perubahan zaman, peluang ada dan terbuka lebar jikalau kita mau kreatif dan terus berinovasi” Tambah Prof Musahadi.
Pada akhir materi, Prof Musahadi berdialaog dengan para mahasiswa tentang peran mahasiswa UIN Walisongo dalam mengisi ruang kegamaan di dunia digital. Menurutnya mahasiswa UIN Walisongo dengan wawasan kegamaannya yang moderat perlu unjuk gigi di dunia digital.
“Aktor-aktor yang mengisi wacana dan informasi keagamaan di dunia digital, hari ini banyak diisi oleh kelompok-kelompok yang terindikasi radikal” Ujarnya.
“Saya harap mahasiswa UIN Walisongo dapat mengambil peran lebih di media internet, dengan menyajikan wajah agama yang lebih ramah dibalut dengan Kreatifitas dan Inovasi lewat saluran-saluran digital” Tutup Prof Musahadi. (TIM HUMAS)[:]