Semarang – Program Doktor Pascasarjana Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang meraih akreditasi A melalui Surat Keputusan Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi Nomor 1865/SK/BAN-PT/Akred/D/IX/2016. Dibuka pada tahun 2004, program doktor UIN telah melahirkan lebih dari 80 alumnus yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia.
Rektor UIN Walisongo Prof Dr H Muhibbin MAg menyampaikan rasa syukurnya atas raihan ini. Menurutnya prestasi ini diraih karena kerjasama seluruh pihak, tim dan komponen yang ada di Pascasarjana. “Raihan ini tidak datang tiba-tiba, tetapi melalui proses yang panjang. Karena itu seluruh pihak patut dihargai, baik yang sekarang maupun yang lalu,” ungkapnya. Rektor mengharapkan perolehan akreditasi A dapat menjadi virus prestasi bagi program studi-program studi yang lain di S1 dan S2.
Pascasarjana UIN telah menyiapkan target-target yang hendak dicapai dari segi kualitas dan kuantitas. Dari segi kuantitas pada tahun 2019 direncanakan pascasarjana dapat menampung mahasiswa sebanyak 2500 hingga 5000. Khusus untuk program doktor diwajibkan memiliki pengalaman luar negeri. “Kita sudah melakukan banyak kerjasama dengan berbagai universitas di luar negeri. Kita berharap hal ini bisa dimanfaatkan untuk mahasiswa S3 nantinya agar lebih berkualitas,” jelas Muhibbin.
Hal senada disampaikan Direktur Pascasarjana Prof Dr H Ahmad Rofiq MA. Pihaknya akan terus memompa semangat untuk membangun pascasarjana sebagai agen dalam mewujudkan visi UIN sebagai universitas Islam riset terdepan. “Kami akan terus berusaha meningkatkan kerjasama sinergis dan kemitraan dengan berbagai perguruan tinggi, utamanya dalam peluang riset. Semoga dengan itu pascasarjana berkontribusi dalam peningkatan kualitas kehidupan keberagamaan dalam keragaman,” tegasnya.
Berdasarkan informasi mutakhir memasuki usia yang kedua belas tahun ini, program doktor UIN Walisongo juga dipercaya oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Agama untuk menyelenggarakan konsentrasi ilmu falak dan wakaf dengan beasiswa penuh. “Namun saat ini kami hanya menerima sejumlah 12 mahasiswa dari sekian banyak peminat yang mendaftar,” urainya.