PSGA UIN WALISONGO SEMARANG ADAKAN WEBINAR “ALL MALE PANEL”

[:id] 

UIN Walisongo Online, Semarang- Baru-baru ini, Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang adakan webinar dengan tema Fenomena All Male Panel dalam Mimbar Akademik dan Aktivisme Sosial. Acara dimulai pukul 08.00 WIB dengan dibuka langsung oleh ketua LP2M UIN Walisongo Semarang, Dr. Akhmad Arif Junaidi, M.Ag.

Dalam sambutan pembukaan ia menyatakan bahwa perempuan memiliki peran penting dalam membangun peradaban.
“Diskusi fenomena all male panel penting untuk dikaji karena hal ini mendeklarasikan bahwa perempuan adalah subyek proses-proses produksi pengetahuan yang turut andil membangun peradaban,” jelas Arif Junaidi.

Kegiatan ini menghadirkan dua narasumber yakni, Tunggal Pawestri, Aktivis Perempuan, HIVOS Asia Tenggara dan Nur Hasyim, Dosen FISIP UIN Walisongo Semarang dengan moderator Usfiyatul Marfuah, Dosen FDK UIN Walisongo Semarang dengan puluhan peserta dari berbagai provinsi.

Pemaparan pertama disampaikan oleh Tunggal Pawestri yang menjelaskan bahwa kehadiran perempuan penting untuk memberi keluasan perspektif dalam diskusi publik. Hal ini sejalan dengan pemateri ke dua, Nur Hasyim yang menjelaskan tentang Fenomena ‘all male panels’ atau ‘manel’ adalah munculnya dominasi laki-laki sebagai narasumber, baik dalam pemberitaan media, diskusi maupun seminar.

“Penting untuk mendorong perempuan menyadari kehadiran mereka dalam proses produksi pengetahuan,” tutur Hasyim.

Lebih lanjut, ia juga menjelaskan bahwa Produksi pengetahuan dalam pengaruh patriarki terbukti bermasalah, dan karena itu dibutuhkan pengetahuan alternatif. Perempuan juga harus melihat struktur di balik fenomena ‘manel’, dan memiliki kesadaran kritis terkait agensi perempuan dalam memproduksi pengetahuan.

Ketua PSGA Titik Rahmawati mengungkapkan bahwa acara webinar ini rencananya akan rutin diadakan setiap bulannya dalam jangka waktu tiga bulan kedepan, guna meningkatkan kesadaran civitas academika UIN Walisongo khususnya dan masyarakat Indonesia umumnya untuk paham tentang prespektif gender.

Harapannya diskusi ini semakin banyak peminatnya dan mampu memberi manfaat bagi masyarakat luas. (TIM Humas)[:]

Leave a Reply