[:id]SEMARANG- Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UIN Walisongo Semarang gelar Studium General peringati Dies Natalis UIN Walisongo Semarang ke 49 bertajuk ”Menyiapkan SDM di Era Revolusi Industri 4.0”, kegiatan yang berlangsung di auditorium II Kampus 3 ini dibuka secara resmi oleh Dekan FEBI Dr. H. Imam Yahya, M.Ag serta hadirkan narasumber Dr Suharnomo SE MSi Dekan FEBI UNDIP Semarang, Kamis (14/3).
Adanya fenomena tantangan besar yang harus dihadapi dunia saat ini yakni Revolusi Industri keempat atau disebut dengan Industri 4.0. sehingga perlu adanya pembekalan bagi sumber daya manusia (SDM) utamanya mahasiswa agar siap menghadapi babak baru dalam industri 4.0, Empowering human talent adalah kunci kemajuan Indonesia dan penerapan industri 4.0.
Pemerintah telah menetapkan peta jalan Making Indonesia 4.0 sebagai strategi menerapkan revolusi industri 4.0 sekaligus membawa Indonesia masuk 10 besar ekonomi dunia pada 2030. Jumlah penduduk yang banyak, ditunjang dengan perkembangan insfrastuktur dan sumber daya manusia (SDM) bisa menjadi modal penting untuk melaksanakan revolusi industri 4.0.
Suharnomo menyampaikan, Indonesia memerlukan kurang lebih 17.5 juta tenaga kerja yang ahli dalam teknologi digital pada tahun 2030. Dia menambahkan, peluang industry 4.0 begitu luas. Saat ini Pemerintah terus berusaha untuk menyosialisasikan kepada berbagai sektor industri agar produk-produk yang dihasilkan bisa bersaing di era industri 4.0.
Dikutip dari Wikipedia, revolusi industri 4.0 merupakan nama tren otomasi dan pertukaran data terkini dalam teknologi pabrik. Istilah ini mencakup sistem siber-fisik, internet untuk segala, komputasi awan, dan komputasi kognitif. Prof. Klaus Martin Schwab, teknisi dan ekonom Jerman, yang juga pendiri dan Executive Chairman World Economic Forum, yang pertama kali memperkenalkannya.
Dalam bukunya The Fourth Industrial Revolution (2017), ia menyebutkan bahwa saat ini kita berada pada awal sebuah revolusi yang secara fundamental mengubah cara hidup, bekerja dan berhubungan satu sama lain.
Pada intinya secara garis besar pengelolaan dan pengembangan industri saat ini erat kaitannya dengan pemaksimalan media internet. Pada stadium general tersebut, Suharnomo selaku narasumber menjelaskan Revolusi industri 4.0, kata dia, tidak hanya mengubah industri, namun juga pekerjaan, cara berkomunikasi, berbelanja, bertransaksi, hingga gaya hidup. Oleh karena itu, selain mempertahankan eksistensi usaha, pelaku bisnis diimbau memberikan dukungan pelatihan agar anak bangsa dapat mengikuti perkembangn dunia digital dengan baik.[:]