[:id]UIN Walisongo Online; Jayapura-, 6 November 2019) – Prof. Dr. H. Syamsul Maarif, M.Ag, siap memperkuat kegiatan riset dan penerbitan jurnal di kalangan dosen Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Fattahul Muluk Papua. Syamsul menyampaikan hal ini saat memberi sambutan pada kegiatan Sabbatical Leave (Professor Exchange) 2019 di kampus IAIN Fattahul Muluk Papua, Buper Waena, Kota Jayapura, 6 November 2019.
“Ini adalah program dari Diktis, jadi kita upayakan untuk berkolaborasi antar dua kampus untuk saling memperkuat bidang riset dan jurnal ilmiah,” ujar Syamsul yang juga Guru Besar di kampus UIN Walisongo Semarang ini.
Ia berharap nantinya akan muncul beberapa sistem yang dibuat dalam Professor Exchange di IAIN Fattahul Muluk Papua yang dapat dimanfaatkan untuk kemajuan bidang riset dan jurnal di kalangan dosen.
“Kita joining riset antar dua kampus karena saya merasa punya tanggungjawab secara personal dalam rangka empowering atau penguatan bapak ibu dosen,” sambungnya. Dengan begitu, lanjutnya, diharapkan ada tulisan-tulisan ilmiah yang bisa disatukan agar akademisi dapat meninggalkan jejak intelektual untuk generasi penerus.
Senada dengan hal itu, Kepala Biro AUAK IAIN Fattahul Muluk Papua Dr. H. Moh. Junaidin, MA menegaskan bahwa Sabbatical Leave adalah momen berharga bagi kalangan dosen di Papua. “Apalagi Professor Syamsul menegaskan kesiapannya untuk memperkuat riset dan jurnal,” tuturnya. Ia menjelaskan bahwa menjadi sebuah keharusan bagi dosen yang akan menempuh gelar doktor untuk membuat tulisan dalam bentuk jurnal nasional dan internasional. “Maka, manfaatkan kegiatan ini dengan sebaik-baiknya,” ucapnya.
Sabbatical Leave atau Profesor Exchange 2019 merupakan program dari Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI yang dimulai pada bulan Oktober hingga Nopember 2019. Program ini dimaksudkan untuk memberikan afirmasi bantuan dari Ditjen Pendis kepada Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) yang masih mengalami kelangkaaan guru besar. Dilansir dari laman diktis kemenag, lokasi yang dituju adalah sejumlah PTKIN, baik IAIN maupun STAIN, yang masih langka guru besar selama 2 sampai 4 minggu. Peserta yang dilibatkan dalam program Sabbatical Leave ini adalah para guru besar yang memiliki sejumah keahlian tertentu seperti di bidang pengelolaan jurnal dan publikasi ilmiah, penelitian, manajemen tata kelola PTKI dan boarang akreditasi, serta pengembangan akademik. Diharapkan, melalui Sabbatical Leave ini, sejumlah PTKI yang menjadi lokasi sasaran program akan meningkat kualitasnya baik secara akademik maupun tata kelolanya.
Kegiatan Professor Exchange yang dibuka Wakil Rektor II Dr. H. Musa Rumbaru, SH, MH, ini diikuti segenap unsur pejabat dan dosen di kalangan IAIN Fattahul Muluk Papua.[:]