TIGA PROFFESOR UIN WALISONGO MENGIKUTI SABBATICAL LEAVE DALAM NEGERI 2019

[:id]UIN Walisongo Online; Semarang- Tiga guru besar UIN Walisongo, Prof. Dr. H. Fatah Syukur, M.Ag., Prof. Dr. H. Ahmad Rofiq, M.A., dan Prof Dr. Syamsul Ma’arif, M.Ag., mendapatkan kesempatan mengikuti program sabbatiucal leave atau professor exchange dalam negeri tahun 2019. Prof. Fatah mendapatkan tugas di IAIN Jember dan IAIN Kudus, Prof Rofiq di STAIN Majene dan Prof Syamsul di IAIN Papua dan IAIN Pekalongan. Program ini berlangsung selama empat minggu, dan para peserta harus bertempat tinggal di lokasi PTKIN sasaran.
Program yang dirancang oleh Direktorat Pendidikan Islam, Kementerian Agama RI ini dimaksudkan sebagai ikhtiar Direktorat untuk meningkatkan kapasitas Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) baik dalam bidang Akademik, riset, publikasi, maupun ketenagaan. Sasaran program ini diutamakan pada PTKIN yang belum memiliki guru besar.
Bagi guru besar yang bersangkutan, tugas utamanya melalui program ini, adalah mendesiminasikan wawasan, gagasan pemikiran, kemampuan meneliti, menulis, serta membuktikan komitmennya dalam mengabdikan ilmunya kepada masyarakat, terutama di luar kampusnya sendiri.
Tujuan program sabbatical leave ini adalah pertama, meningkatkan mutu dan daya saing PTKIN utamanya yang belum memiliki guru besar, dan kedua, mendesiminasikan wawasan, gagasan pemikiran, kemampuan meneliti, menulis, serta membuktikan komitmennya dalam mengabdikan ilmunya kepada masyarakat. Out pun atau keluaran dari program ini bagi guru besar peserta adalah menghasilkan minimal satu draft buku atau beberapa tulisan yang bermanfaat bagi masyarakat.
Rektor UIN Walisongo, Prof. Dr. H. Imam Taufiq, M.Ag., ketika melepas peserta sabbatical leave dari UIN Walisongo Semarang berpesan, bahwa program ini diharapkan memiliki impact secara pribadi dan kelembagaan. Secara pribadi peserta bisa mendesimenasikan kemempuannya di perguruan tinggi yang ditempati dan sekaligus juga dapat berbagi pengalaman, baik bidang akademik dan kelembagaan. Di sisi lain juga diharapkan terjadi kerjasama yang mutualis antara perguruan tinggi sasaran, kementerian agama dan perguruan tinggi asal peserta.[:]

Leave a Reply