[:id]UIN Walisongo Online, Semarang- Mengusung tema Membentuk Keluarga Maslahah, Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) bekerja sama dengan Dharma Wanita Persatuan (DWP) Universitas Islam Negeri Walisongo selenggarakan Webinar Nasional (8/10/2020).
Acara ini menghadirkan tiga narasumber yang akan membahas bagaimana membentuk keluarga yang maslahah ditengah situasi ketidakpastian pada masa pandemic Covid-19, yakni Dr. Hj. Arikhah Imam Taufiq, M.Ag selaku ketua DWP UIN Walisongo, Alissa Q. Wahid, Sekretaris PP LKKNU, dan Dr. KH. Faqihuddin Abdul Qodir, M.Ag, pendiri Mubadalah dan Dosen IAIN Syekh Nurdjati Cirebon dan di moderator langsung oleh ketua PSGA, Titik Rahmawati, M.Ag.
Sekretaris Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M), Mokh. sya’roni. M. Ag dalam sambutannya menyatakan bahwa isu keluarga sangat penting dan relavan untuk dibahas dalam situasi pandemi ini.
“Dalam masa pandemi banyak yang mempengaruhi stabilitas kemaslahatan keluarga, sehingga isu ini penting untuk diperbincangkan,” tutur sya’roni.
Menguatkan, Rektor UIN Walisongo Semarang, Prof. Dr. H. Imam Taufiq, M.Ag dalam sambutannya telah menguraikan mulai dari tujuan dan fungsi, sampai dengan karakteristik atau ciri keluarga maslahah.
“Terdapat setidaknya tiga karakteristik dari keluarga maslahah, yakni individual yang sholeh, terdapat interaksi yang ashlah, yakni ada kesalingan peran dengan saling menghormati dan mengapresiasi dalam keluarga, serta yang ketiga adalah bertujuan maslahah, atau saling membahagiakan,” terang Rektor.
Senada dengan rektor, pemateri pertama, Alissa Q. Wahid menjelaskan mengenai konstruksi keluarga maslahah yang diilustrasikan seperti bagunan rumah yang terdiri dari fondasi, pilar dan atap. Dimana ketika dalam sebuah bangunan tersebut jika didasari dengan fondasi yang kuat dan pilar yang kokoh, maka atap dari dari bangunan tersebut juga akan tertata dengan baik.
“Adapun fondasi keluarga maslahah dilandaskan pada prinsip keadilan, kesalingan, dan keseimbangan. Menyeimbangkan antara hak dan kewajiban, antara peran domestik dan public,” jelas Alissa.
Selanjutnya, pemateri kedua, Dr. KH. Faqihuddin Abdul Qodir, M.Ag menguraikan mengenai cara pandang terhadap warisan, tradisi dan nilai-nilai yang ada dalam kehidupan sehari-hari. Diantaranya adalah Al-Qu’an dan hadits. Ia menjelaskan keterkaitan Al-Qur’an dan hadits dalam mengatur dan menuntun manusia untuk mewujudkan keluarga yang maslahah.
Ketua DWP UIN Walisongo yang juga merupakan pemateri ketiga, Dr. Hj. Arikhah Imam Taufiq, M.Ag mengawali materinya dengan menjelaskan muasal terbentuknya DWP yang dilanjutkan dengan ikhtiar membangun keluarga smart-berintegritas.
Mulai dari yang paling dasar ia menjelaskan, tujuan berkeluarga, pemilihan pasangan yang mempunyai komitmen agama yang baik, serta peran dan fungsi dari keluarga itu sendiri.
“Untuk membentuk keluarga smart-berintegritas, seseorang harus memahami dari tujuan berkeluarga serta mengetahui peran dan fungsinya,” tutur Arikhah. (Tim Humas)[:]