[:id]
SPAN-PTKIN merupakan pola seleksi yang dilaksanakan secara nasional oleh seluruh UIN/IAIN/STAIN dalam satu sistem yang terpadu dan diselenggarakan secara serentak oleh Panitia Pelaksana yang ditetapkan oleh Menteri Agama Republik Indonesia. Biaya pelaksanaan SPAN-PTKIN ditanggung oleh pemerintah, sehingga peserta tidak dipungut biaya pendaftaran. Pelaksanaan SPAN-PTKIN secara nasional yang diikuti oleh seluruh PTKIN harus memenuhi prinsip adil, transparan, dan tidak diskriminatif dengan tetap memperhatikan potensi calon mahasiswa dan kekhususan PTKIN.
PTKIN sebagai penyelenggara pendidikan setelah SMA/SMK/MA/MAK/Pesantren Mu’adalah dapat menerima calon mahasiswa yang berprestasi akademik tinggi dan diprediksi akan berhasil menyelesaikan studi di PTKIN berdasarkan rekomendasi dari Kepala Sekolah/Madrasah. Siswa yang berprestasi tinggi dan secara konsisten menunjukkan prestasinya tersebut layak mendapatkan kesempatan untuk menjadi calon mahasiswa di UIN/IAIN/STAIN melalui SPAN-PTKIN.
Hari ini telah berlangsung kegiatan Lapor diri Jalur SPAN-PTKIN kegiatan yang pelaksanaannya di Auditorium II Kampus 3 UIN Walisongo Semarang ini dibuka secara resmi oleh Rektor UIN Walisongo Semarang Prof Muhibbin di dampingi Wakil Rektor I Dr Musahadi, Wakil Rektor 3 Prof Suparman, Kepala Biro AAKK Adnan MAg, Direktur Pascasarjana Prof Rofiq dan seluruh Dekan dilingkungan UIN Walisongo Semarang.
Dalam sambutannya Prof Muhibbin menyampaikan selamat dan sukses kepada seluruh mahasiswa yang diterima di UIN Walisongo Semarang, dengan senyum teduh harapan di sampaikan di depan 2.427 Mahasiswa yang megikuti kegiatan lapor diri pada jalur SPAN-PTKIN 2018. Selasa (22/5).
Selanjutnya Prof Muhibbin juga mengingatkan kepada seluruh mahasiswa baru agar menjauhi narkoba dan radikalisme. Karna Narkoba dan Radikalisme tidak diterima UIN Walisongo semarang, dengan nada tegas beliau menyampaikan UIN Walisongo tempatnya Mahasiswa yang berilmu supaya bisa menjadi insan rahmatallil‘alamin.
Hal senada di sampaikan oleh Wakil Rektor I UIN Walisongo Dr Musahadi beliau menjelaskan bahwasanya setiap mahasiswa baru akan mengikuti prosesi lapor diri, diantara prosesi tersebut mahasiswa akan melakukan tes kesehatan yaitu bebas dari Narkoba dan ini wajib dilaksanakan tandasnya. Sebab UIN Walisongo tidak akan menerima mahasiswa yang terjangkit narkoba walaupun mahasiswa tersebut pintar maka tetap UIN Walisongo tidak akan menerimanya.
Selanjutnya Dr musahadi menyampaikan indonesia saat ini makin marak akan kekerasan, sudah pasti ingat dalam benak adik-adik mahasiswa kejadian bom beruntun di jawa timur itu sangat menghawatirkan bagi keamanan dan kenyamanan warga yang saat ini baru menjalankan ibadah puasa, faham-faham keras atau biasa di sebut dengan faham radikalisme tidak diterima di UIN walisongo Semarang sebab faham itu tidak menciptakan kedamaian akan tetapi menciptakan permusuhan. Oleh karnanya radikalisme di tolak di UIN Walisongo semarang. Tegas musahadi
Diakhir prof Muhibbin mengingatkan agar mahasiswa baru jalur SPAN-PTKIN bisa tetap menjalankan ibadah puasa dengan baik serta melakukan ibadah dengan khusuk sehingga diakhirnya nanti amal ibadah kita bisa diterima Allah SWT.
[:]