[:id]
UIN Walisongo Online; Semarang – Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Ilmu Falak bersama dengan Community of Santri Scholars of Ministry of Religious Affairs (CSSMoRA) UIN Walisongo adakan International Observe the Moon Night (INOMN) atau Pengamatan Bulan Internasional 2019 yang berlokasi di masjid kampus 1 UIN Walisongo Semarang.
Para pemateri dalam acara ini adalah keynote speaker Dr. H. Ahmad Izzuddin, M.Ag. selaku ketua Asosiasi Dosen Falak Indonesia (ADFI), Fitri Kholilah, S.H.I., M.H. selaku dosen UIN Walisongo, Dian Ika Aryani, S.T., M.T. selaku dosen UIN Walisongo, dan M. Ihtirozunni’am, S.H.I, M.H. yang juga sebagai dosen UIN Walisongo Semarang.
Para peserta merupakan mahasiswa UIN Walisongo dari berbagai semester dan jurusan.
Ketua panitia, Nur Imani Surur mengatakan dalam sambutannya mengenai esensi dan eksistensi Ilmu Falak.
“Esensinya kita sebagai penggerak atau penggiat ilmu falak di Indonesia yaitu belajar (kuliah) dengan baik. Eksistensinya dengan mengadakan acara-acara seperti ini sehingga ilmu falak menjadi mudah dikenali bagi masyarakat,” ujar mahasiswa prodi Ilmu Falak asal Jepara tersebut.
Menurut keterangan ketua Asosiasi Dosen Falak Indonesia, Dr. H. Ahmad Izzuddin, M.Ag. pada malam ini, Sabtu (5/10) observasi dilakukan serentak di seluruh dunia.
“Ada 1.552 lembaga yang melakukan observasi, termasuk di situ adalah UIN Walisongo Semarang”, ujarnya saat sambutan sebagai keynote speaker dalam acara tersebut.
Moh Khasan, sebagai ketua prodi Ilmu Falak mengapresiasi diadakannya acara ini.
“Sebagai tuan rumah, saya ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang mendukung acara ini,” ujar pria asal Kudus tersebut.
Setelah penyampaian materi, para peserta kemudian melakukan pengamatan Bulan dengan teleskop yang tersedia.
Adapun teleskop yang digunakan berjumlah 8 buah teleskop, dengan 7 teleskop refraktor dan 1 teleskop reflektor. (Lip/Harli)[:]