UIN Walisongo Semarang Bersama DPD RI Komitmen Cegah Paham Radikalisme Masuk Kampus

[:id]

UIN Walisongo Online; Semarang- Rektor UIN Walisongo Semarang Prof Dr H Imam Taufiq MAg menyatakan siap bersama-sama dengan Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia Drs H Akhmad Muqowam membahas masalah pencegahan radikalisme di dalam kampus. Prof Imam akan bertindak dan berupaya maksimal untuk mencegah radikalisme masuk di UIN Walisongo Semarang.

Kegiatan diskusi antara rombongan DPD RI dengan Pimpinan UIN Walisongo Semarang ini berlangsung di ruang sidang biro lantai 3 gedung rektorat kampus I dengan mengusung tema “Upaya dan Pencegahan Paham Radikalisme di Perguruan Tinggi” Kamis (8/8).

“Saya sangat setuju dengan upaya DPD RI. Untuk melawan radikalisme kampus, kami memang harus aktif dalam beraksi. Menyatakan sikap menolak radikalisme saja belum cukup,” ujar Prof Imam.

“Kalau radikal itu aliran dan pemikirannya tidak sejalan dengan Pancasila, paham radikalisme ini akan jadi momok berbahaya bagi persatuan dan kesatuan Indonesia, maka dari itu seluruh pimpinan UIN Walisongo Semarang berkomitmen dan berupaya keras melakukan pencegahan-pencegahan bibit radikalisme di kampus” imbuhnya

Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia Drs H Akhmad Muqowam berpendapat “bahwasanya gerbong terahir untuk menangkal paham radikalisme adalah perguruan tinggi”.

“ perguruan tinggi diharapkan mampu jadi filter yang selektif saat melakukan perekrutan mahasiswa baru, harus betul-betul di amati dari lulusan sekolah dan dari cara berpakaiannya, bahkan bisa juga dilihat dari organisasi ekstranya” ungkapnya

pencegahan paham radikalisme berbasis agama itu harus dimulai dari pembentukan pola pikir yang itu bisa di awali melalui dunia pendidikan islam, khususnya perguruan tinggi islam di bawah kementerian agama, kenapa? Karna pencegahan paham radikalisme paling tepat adalah melalui pola kerjasama pemerintah dengan Perguruan Tinggi Islam.

“Untuk memperkokoh persatuan dan kesatuan Indonesia jangan sampai ideologi Pancasila tergerus dengan ideologi yang lain” pungkas Muqowam

Acara diskusi berlanjut dengan hikmat dan diikuti perwakilan dari mahasiswa dan beberapa jurnalis

Kemudian acara diakhiri dengan saling memberikan cindera mata dan foto bersama.

[:]

Leave a Reply