[:id]
SEMARANG – Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang menggelar sidang senat terbuka dalam rangka peringati Dies Natalis ke-49, kegiatan ini berlangsung di Auditorium 2 kampus 3 UIN Walisongo, Sabtu (06/04). Sebagai pembukaan, parade Sembilan Wali diiringi rebana memasuki ruang sidang. Pembukaan sidang senat terbuka oleh Ketua Senat UIN Walisongo Prof. Dr. H. Abdullah Hadziq, MA. Pada pukul 09.00 WIB. Acara diikuti kurang lebih 700 peserta dan tamu undangan.
Rektor UIN Walisongo Prof Dr H Muhibbin MAg dalam pidato sambutannya yang mengangkat tema tentang kampus kemanusiaan dan peradaban di era Industri 4.0. Menurut Rektor, pada dasarnya kampus kemanusiaan dan peradaban berkaitan erat dengan entrepreneurial, entrepreneurial merupakan suatu upaya untuk menciptakan perubahan dengan cara pengejaran kesempatan melampaui sumber daya yang tersedia. Entrepreneurial mencakup upaya-upaya yang berorientasi komersial ataupun non-komersial, atau yang dikenal sebagai social entrepreneurial.
Dijelaskan Rektor, kemampuan dan karakter penting yang berkaitan dengan entrepreneurship antara lain, pertama menggali peluang-peluang dan menemukenali peluang- peluang baru, kedua menjalin dan memperluas jejaring baik untuk tujuan penggalian peluang-peluang jangka pendek maupun jangka panjang; dan ketiga menciptakan nilai atau benefit bagi berbagai kalangan di masyarakat. “Secara sederhana dapat dikatakan bahwa perguruan tinggi entrepreneurial adalah perguruan tinggi yang memiliki kemampuan dan karakter entrepreneurial,” ucapnya.
Prof Muhibbin mamaparkan tentang pencapaian-pencapaian UIN Walisongo. Seperti, akreditasi oleh BAN-PT yang memperolah hasil sempurna yaitu terakreditasi A, pengembangan program studi akreditas A mencapai angka 48,8%, akreditasi prodi B di angka 41,8%, dan hanya 9,3% prodi yang memperoleh akreditasi C yaitu 4 prodi baru. Adapun koleksi kepustakaan telah mencapai angka 101779. Total penelitian hingga 2018 terdapat 159 penelitian.
Orasi ilmiah oleh Prof. Dr. H. Syamsul Ma’arif, M.Ag. dengan judul, “ Memperkuat Moderasi Agama di Sekolah : Reduksi Nalar Ekstremisme melalui Lokal Culture”. Adapun sambutan Gubernur Jawa Tengah diwakili oleh Kepala Bidang Pembinaan SMA Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah, Drs. Bambang Supriyono, M.Pd.
Acara ditutup dengan doa oleh Dr. H. Muh. In’amuzahiddin, M.Ag., dan penutupan sidang oleh Ketua Senat UIN Walisongo pada pukul 11.00 WIB.
[:]