[:id]
UIN Walisongo Online; Semarang- Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang kembali menggelar wisuda untuk periode November 2019. Wisuda yang ke-76 program sarjana dan ke-43 program magister ini diselenggarakan Rabu (20/11) hari ini di Auditorium II Kampus 3 UIN Walisongo Semarang. Sebanyak 607 wisudawan dari delapan fakultas dan pascasarjana berpartisipasi pada rangkaian proses akademik tersebut.
Mereka terdiri atas 10 wisudawan program D3, 575 wisudawan sarjana, 19 wisudawan magister, dan tiga wisudawan doktoral.
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam menyumbang jumlah terbanyak lulusan periode ini dengan 145 orang, disusul Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan sebanyak 129 orang. Berikutnya, Fakultas Syariah dan Hukum sebanyak 94 orang, Fakultas Dakwah dan Komunikasi sebanyak 73 orang, Fakultas Sains dan Teknologi sebanyak 72 orang, Fakultas Ushuludin dan Humaniora sebanyak 70 orang, dan Fakultas Psikologi dan Kesehatan sebanyak 10 orang. Selain itu, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik serta Program Pascasarjana masing-masing menyumbang tujuh wisudawan.
Rektor UIN Walisongo Prof Dr H Imam Taufiq MAg mengatakan, wisuda sendiri merupakan momen penting bagi seluruh mahasiswa. Sebab, hal tersebut merupakan bukti peneguhan komitmen mahasiswa terhadap visi UIN Walisongo, yakni menjadi Universitas Islam Riset Terdepan Berbasis pada Kesatuan Ilmu Pengetahuan untuk Kemanusiaan dan Peradaban pada 2038. Dirinya menekankan para lulusan UIN Walisongo harus memegang teguh semangat pembelajar ketika terjun dalam masyarakat. Sehingga di manapun dan kapanpun, meskipun telah lulus, para wisudawan akan terus mencari ilmu pengetahuan, keadilan dan skill yang akan mereka dedikasikan untuk peradaban manusia.
“Lulusan kita harus diliputi rasa ingin tahu dan semangat belajar tinggi yang tertanam dalam diri mereka. Sehingga mereka akan semakin bertambah ilmu dan pengetahuannya meskipun tidak lagi kuliah di sini. Namun perlu diingat, setelah memiliki ilmu yang banyak, mereka tidak boleh sombong, egois dan sektoral. Namun lebih dari itu, mereka harus ramah, jujur, adil dan bermartabat dengan mengabdikan diri dan ilmu mereka kepada bangsa dan negara melalui kemanusiaan,” ujarnya
Selain itu, lanjut dia, menghadapi tantangan Revolusi 4.0 yang mendorong terjadinya disrupsi di segala bidang, Prof Imam meminta para lulusan untuk bersifat terbuka dan inkusif dalam menghargai perbedaan. Sebab, menurutnya, tidak ada pemahaman dan pembenaran yang tunggal. Sehingga ketika berbaur dengan masyarakat kelak, UIN Walisongo mengharuskan para wisudawan memiliki sifat toleran disertai dengan karakter wasathiyah atau moderat.
Karena bagaimanapun para lulusan tersebut akan melanjutkan kehidupan mereka di negara Indonesia yang beranekaragam dan dinamis. Sehingga sikap ektrimis dan penuh kekerasan harus dihindari.
“Sikap Harmony in Diversity harus dimiliki oleh setiap alumni kami ketika berbaur dengan masyarakat kelak. Lulusan kita tidak boleh bersifat ekslusif. Namun sebaliknya harus bersifat inklusif. Di tengah disrupsi di segala bidang, termasuk teknologi, ekonomi, pendidikan bahkan keagamaan, mereka harus toleran dan menghindari kekerasan. Sehingga mereka dapat menjadi kader pencegah radikalisasi sekaligus menjadi garda terdepan untuk menjaga keharmonisan, kesetaraan, dan toleransi bagi NKRI,” lanjutnya.
Pada kesempatan tersebut, pihaknya juga akan memberikan beasiswa kepada wisudawan berprestasi. Untuk lulusan terbaik, baik dalam program sarjana maupun magister, kampusnya akan memberikan beasiswa penuh untuk melanjutkan studi ke jenjang lebih tinggi di kampusnya. Hal tersebut juga berlaku bagi wisudawan penghafal Alquran. Sedangkan untuk mahasiswa yang lulus dengan IPK 3,8 lebih, pihaknya akan memberikan beasiswa satu semester untuk melanjutkan studi di UIN Walisongo.
“Ini merupakan apresiasi kami kepada para alumni. Kami menghargai semua prestasi yang mahasiswa kami capai. Selain beasiswa di atas, kami juga ada beasiswa khusus bagi peraih skripsi, thesis, disertasi terbaik yang ingin melanjutkan studi di UIN Walisongo kembali. Harapannya, dengan beasiswa tersebut, mereka dapat semakin berprestasi dan bersama-sama dengan kami mengembangkan riset pengetahuan untuk kemanusaiaan di masa depan,” katanya.[:]