UIN Walisongo Online, Semarang – Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) UIN Walisongo Semarang berziarah ke Makan Ratu Kalinyamat dan Syekh Abdul Jalil Sunan Jepara pada Selasa (16/3/2021). Agenda ini menjadi salah satu rangkain acara dies natalis UIN yang ke-51.
“Ziarah ke Makam Ratu Kalinyamat, Sultan Hadlirin dan Sunan Jepara kali ini menjadi bagian dari kegiatan road show Ziarah ke 51 Makam Wali dan Masyayikh dalam rangka Dies Natalis ke 51 kampus kami tercinta, UIN Walisongo Semarang”, papar Rikza selaku Kapus Pengabdian Masyarakat LPPM.
Agenda ini tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat dan dilakukan secara tertib, nyaman serta khusyu’.
“Dengan tetap menerapkan protokol kesehatan dan setelah menjalankan solat dhuhur secara berjamaah di Masjid Mantingan yang bersejarah ini, Alhamdulillah kami dapat berziarah ke Makam Ratu Kalinyamat dan Syekh Abdul Jalil Sunan Jepara dengan khusyu’ dan nyaman”, tambah beliau.
Ketua LP2M UIN Walisongo Semarang, Dr H Akhmad Arif Junaidi MAg di sela-sela berziarah ini juga menyampaikan bahwa kegiatan ziarah ini merupakan amanah dari Rektor UIN Walisongo Semarang.
“Tujuan dari zaiarah ini untuk senantiasa tidak melupakan jejak dan sejarah para pendahulu kita yang telah berjasa dalam mensyiarkan Islam secara damai dan penuh kerahmatan. Selain itu, kegiatan ziarah ke Makam Mantingan Jepara ini juga napak tilas dari logo kampus kita yang terinspirasi dari salah satu ornamen geometri di Masjid bersejarah ini”, ungkap beliau selaku ketua LPPM.
Beliau menambahkan bahwa nuansa makam berbentuk geometri yang sangat khas mewakili seni Islam Nusantara.
“Ornamen yang berbentuk geomerti itu sangat khas, mewakili seni Islam Nusantara, la memiliki empat ruas yang saling bersinggungan dan berpadu, Empat ruas tersebut mewakili empat aspek utama pengembangan UIN Walisongo: theo-anthroposentris; humanisasi ilmu-ilmu keislaman; spiritualisasi ilmu-ilmu modern; dan revitalisasi local wisdom;”, tambah beliau yang juga merupakan Dosen Fakultas Syariah dan Hukum.
Hal yang menarik lainnya adalah bahwa kita bersyukur dapat berziarah ke Makam Mantingan yang menjadi tempat pesarean Ratu Kalinyamat yang merupakan putri dari Sultan Trenggono, Sultan Demak setelah Raden Fatah wafat. Beliau merupakan perempuan tangguh yang menginspirasi banyak perempuan saat ini dalam aspek gerakan dan aktifitas sosial di ruang publik.
“Kita sangat mengenal sekali bahwa Kab. Jepara dalam perjalanan sejarah kotanya telah menghadirkan tiga putri tangguh dalam lembaran sejarah bangsa ini, yaitu Putri Shima dari Kerajaan Kalingga saat itu, Ratu Kalinyamat, R.A. Kartini”, tutup Titik Rahmawati selaku Kepala Pusat Gender dan Anak saat ikut berziarah bersama rombongan. (TIM HUMAS)