Pohon Miracle mempunyai makna filosofis yang dalam, buahnya dapat memaniskan semuanya. Ini menandakan betapa pahit dan susahnya proses Psikohumaniora menujo Scopus akan berbuah manis. Tidak ada proses yang mengkhianati hasil,”
UIN Walisongo Semarang Online, Semarang – Jurnal Psikohumaniora menggelar tasyakuran dalam rangka capaian jurnal yang terindeks Scopus pada Kamis, 24 Maret 2022.
Kegiatan tasyakuran berlangsung di Gedung B, Fakultas Psikologi dan Kesehatan, UIN Walisongo Semarang. Acara ini dihadiri oleh Rektor UIN Walisongo, Prof. Dr. Imam Taufiq, M.Ag. beserta para wakil rektor, para biro, serta para dekan di lingkungan UIN Walisongo.
Tasyakuran merupakan wujud syukur dan terima kasih kepada pihak-pihak yang mendukung Psikohumaniora atas capaian indeksasi Scopus. Setelah syukuran, dilakukan kegiatan penanaman pohon Miracle oleh Rektor UIN Walisongo.
Editor in Chief Psikohumaniora menyatakan bahwa penanaman pohon ini sekaligus sebagai penanda momentum psikohumaniora terindeks Scopus. Pemilihan pohon Miracle dipilih karena pohon ini adalah pohon yang spesial.
“Pohon Miracle mempunyai makna filosofis yang dalam, buahnya dapat memaniskan semuanya. Ini menandakan betapa pahit dan susahnya proses Psikohumaniora menujo Scopus akan berbuah manis. Tidak ada proses yang mengkhianati hasil,” jelas Baidi.
Rektor UIN Walisongo, Prof. Imam Taufiq menyatakan apresiasi yang tinggi atas capaian Psikohumaniora. Capaian ini harus menjadi contoh untuk jurnal-jurnal yang ada di lingkungan UIN Walisongo.
“Saya berharap, Psikohumaniora dicontoh dan menjadi pelecut semangat jurnal lainnya di Walisongo” Ungkap Rektor.
Dekan Fakultas Psikologi dan Kesehatan, UIN Walisongo, Prof. Dr. Syamsul Maarif, M.Ag. mengungkapkan terima kasih atas semua dukungan kepada Psikohumaniora. Capaian ini meneguhkan FPK UIN Walisongo sebagai kampus yang berjiwa riset dan publikasi internasional.
“Capaian ini selaras dengan visi misi FPK UIN Walisongo sebagai kampus riset terdepan. Semoga ini menjadi momentum UIN Walisongo untuk terus berkontribusi tidak hanya nasional, tetapi juga internasional” timpal Prof. Syamsul. [Humas FPK/Tim Humas]