UIN Walisongo Online, Semarang – Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) menyelenggarakan Focus Grup Discussion (FGD) Pengembangan Desain Program Pengabdian Kepada Masyarakat Tematik Literasi Media. Acara dilaksanakan pada Jum’at (10/11) di Ruang Sidang Utama Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang, diikuti oleh para Dosen dan mahasiswa.
Kegiatan ini merupakan bagian dari penelitian yang sedang dilakukan oleh dosen Jurusan KPI, merespon kegelisahan baik di lingkup pendidikan maupun sosial.
FGD menghadirkan narasumber yaitu Kapus Pengabdian Masyarakat LP2M UIN Walisongo, M. Rikza Chamami, dan Dosen KPI FDK UIN Walisongo, Siti Sholihati dan M. Alfandi.
Sebagai pembuka M. Alfandi menjelaskan tentang pentingnya pengabdian kepada masyarakat, hal tersebut tidak bisa ditinggalkan, karena merupakan bagian dari Tri Dharma Perguruan Tinggi yang harus dilaksanakan bersama, dan tidak kalah pentingnya dibandingkan dengan pendidikan serta penelitian.
“Nantinya kita ingin membuat konsep baru secara terstruktur, tidak hanya dari sisi tema dan kegiatan yang berkutbah atau ceramah saja, tapi, harapannya pengabdian kita sudah tematik berkaitan dengan keilmuan,” ucapnya.
Narasumber kedua, Rikza Chamani memaparkan kebijakan dan pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat bagi dosen dan mahasiswa. Prinsipnya inisiatif dan eksekusi. Apapun jenis pengabdiannya, jangan melupakan 2 hal. Yang pertama, yaitu mensinergikan dengan akreditasi. Yang kedua, adalah sinergikan dengan karya pengabdian dosen dan mahasiswa seperti laporan/ tulisan ilmiah.
“KPI merupakan jurusan panutan yang ruh pengabdiannya menggelora. Hari ini sudah bukan saatnya berkompetisi, tetapi berkolaborasi. Termasuk KKN, tidak hanya dilakukan oleh mahasiswa, ada kolaborasi dengan prodi atau kampus lain. Ada kolaborasi antar mahasiswa dan dosen. Karena mahasiswa sebagai agent of change,” terangnya.
Selanjutnya, Siti Sholihati menjelaskan, jika membahasan literasi media tidak ada habisnya. Sasaran dari literasi media tidak hanya anak-anak, tetapi seluruh elemen masyarakat. Sehingga, dalam penyusunan kurikulum bisa fleksibel. Mengingat adanya karakter masyarakatnya yang berbeda.
“Terdapat variasi problem yang dihadapi oleh masyarakat, ini menjadi masalah besar dan perlu didiskusikan bersama. Sasaran yang diklasifikasikan menggunakan pengelompokan, misalnya klaster pendidikan, sosiologis, demografi, ekonomi, budaya dan lain sebagainya,” tuturnya.
Para peserta FGD sangat antusias mengikuti jalannya diskusi. Tidak hanya dosen yang memberikan masukan, perwakilan mahasiswa KKN Tematik juga menyampaikan pengalaman di lapangan bahwa sangat bermanfaat program literasi media untuk masyarakat.