Jakarta – Universitas Islam Negeri
(UIN) Walisongo Semarang menjadi salah satu dari sembilan Perguruan Tinggi
Keagamaan Islam (PTKI) yang turut menandatangani nota kesepahaman bersama (MoU)
dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPP-PA)
tentang pelaksanaan PUG (Pengarusutamaan Gender) melalui penguatan akademik.
Rektor UIN Walisongo Prof Dr H
Muhibbin MAg melakukan penandatanganan serentak naskah MoU bersama para
pimpinan PTKI secara resmi dengan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak Prof Dr Yohana Susana Yembise DipApling di ruang rapat utama
lantai 11 KPP-PA di Jakarta, hari ini (2/6). Penandatanganan MoU tersebut
segera diikuti dengan penandatanganan perjanjian kerjasama antara Deputi Bidang
Kesetaraan Gender KPP-PA dengan para Wakil Rektor Bidang Akademik.
Dalam kesempatan ini Menteri Yohana
menyampaikan harapannya pada perguruan tinggi Islam untuk memperkuat
pengarusutamaan gender terutama melalui penguatan akademik dari desain kurikulum,
buku ajar, pembelajaran hingga pengajar. “Kami berharap PTKI, dengan tri dharma
perguruan tingginya, mampu menjadi pilot untuk mewujudkan impian kesetaraan
bagi masyarakat Indonesia,†tuturnya.
Kepercayaan Menteri terhadap PTKI
didasari pada kenyataan bahwa Indonesia merupakan negara dengan mayoritas
muslim dimana perguruan tinggi Islam dapat menjadi pintu masuk yang tepat untuk
mengenalkan isu-isu gender. Selain itu Indonesia memiliki tingkat toleransi
yang tinggi dan secara historis perempuan telah lama dilibatkan dalam
pembangunan. Indonesia, tambahnya, bahkan bersiap untuk menyambut Planet 50:50
pada 2030. “Saat ini kita perlu fokus untuk menyiapkan anak-anak kita di masa
depan dengan segala bentuk perubahan yang akan dihadapi,†terangnya.
PTKI yang melaksanakan penandatangan
MoU bersama UIN Walisongo adalah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, PTIQ Jakarta,
Uhamka Jakarta, UIN Raden Fatah Palembang, UIN Sumatera Utara, UIN Sunan Ampel
Surabaya, IAIN Kendari dan STAI Al-Hikmah Jakarta.