Kunjungan Universiti Sains Islam Malaysia (USIM) dalam Program Global Islamic Student Outreach (GISO) 2025 di UIN Walisongo Semarang

UIN Walisongo Online, Semarang – Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang dengan bangga menyambut kunjungan delegasi dari Universiti Sains Islam Malaysia (USIM) dalam rangka pelaksanaan Program Global Islamic Student Outreach (GISO) 2025 yang berlangsung selama dua hari, yakni pada Selasa dan Rabu (18-19/02/2025). Acara hari pertama ini meliputi pembukaan, tur kampus, observatorium, pertunjukan planetarium, serta permainan tradisional yang bertujuan mempererat hubungan akademik dan budaya antara kedua institusi.

Acara ini dihadiri oleh berbagai pejabat akademik dari kedua universitas. Dari pihak UIN Walisongo, hadir Dr. H.A. Hasan Asy’ary Ulama’i, M.Ag., Prof. Dr. H. Moh. Fauzi, M.Ag., Dr. H. Mokh. Sya’roni, M.Ag., serta Agus Muttohar, MA., Ph.D. Sementara dari USIM, delegasi dipimpin oleh Dr. Nik Suhaida binti Nik Abdul Majid, didampingi oleh mahasiswa Fakultas Dakwah dan Kepengurusan Islam, serta perwakilan dari Fakultas Syariah dan Undang-Undang serta Fakultas Bahasa Utama.

Dalam sambutannya, Wakil Rektor III UIN Walisongo, Dr. H.A. Hasan Asy’ary Ulama’i, M.Ag., menekankan pentingnya kerja sama ini dalam memperkaya pengalaman mahasiswa serta meningkatkan keunggulan akademik kedua institusi. “Program ini tidak hanya memberikan pengalaman akademik, tetapi juga memperkuat komunitas akademik global. Kami berharap kerja sama ini akan terus berkembang, termasuk dalam penelitian interdisipliner dan pertukaran budaya,” ujarnya.

Sementara itu, Dr. Nik Suhaida binti Nik Abdul Majid memperkenalkan USIM sebagai universitas yang memiliki sembilan fakultas dengan fokus pada pengembangan ilmu Islam dan profesionalisme. Beliau juga menyampaikan apresiasi kepada UIN Walisongo atas sambutan hangat yang diberikan. “Kami merasa terhormat dapat berpartisipasi dalam program ini dan berharap dapat memperdalam kolaborasi akademik di masa depan,” katanya.

Perwakilan mahasiswa dari kedua universitas turut memberikan sambutan yang mencerminkan semangat kolaboratif dalam program ini. Nabila Putri Halimah dari UIN Walisongo menegaskan bahwa program ini adalah langkah nyata dalam memperluas wawasan mahasiswa serta menciptakan ruang diskusi lintas budaya. Sementara itu, Muhammad Muinuddin Ramli dari USIM menyoroti ketertarikan mereka terhadap metode dakwah yang diterapkan di Indonesia serta pentingnya pertukaran pengalaman dalam pengembangan pendidikan Islam.

Setelah sesi pembukaan, kegiatan dilanjutkan dengan Campus Tour yang memperkenalkan mahasiswa USIM pada berbagai fasilitas akademik UIN Walisongo. Tur ini mencakup kunjungan ke Kampus 3, Kampus 2, serta Ma’had Al-Jami’ah, di mana mereka diberikan pemahaman tentang sistem pendidikan berbasis asrama yang diterapkan di UIN Walisongo.

Selanjutnya, mahasiswa USIM turut berpartisipasi dalam sesi observasi matahari di Observatorium UIN Walisongo, menggunakan peralatan canggih untuk mengamati fenomena astronomi secara real-time. Kegiatan ini diperkuat dengan sesi Show Planetarium, yang menghadirkan pengalaman menjelajahi tata surya dan berbagai objek langit melalui simulasi interaktif.

Sebagai bagian dari pertukaran budaya, peserta juga mengikuti sesi permainan tradisional. Permainan yang dimainkan merupakan kombinasi dari permainan tradisional Indonesia dan Malaysia, sehingga mahasiswa dari kedua negara dapat mengenal budaya satu sama lain secara lebih mendalam. Beberapa permainan dari Indonesia yang dimainkan antara lain Bola Beracun, Ular Naga, dan Pijak Balon, sementara dari Malaysia terdapat permainan Konda Kondi dan Sepak Raga. Kegiatan ini berlangsung dengan penuh antusiasme dan kegembiraan, menciptakan suasana kebersamaan yang erat antara peserta.

Acara hari pertama ini ditutup dengan sesi tukar kado antara mahasiswa USIM dan UIN Walisongo sebagai simbol persahabatan dan penghargaan atas pengalaman berharga yang telah dibagikan selama kunjungan.

Program GISO 2025 ini menjadi bukti nyata dari komitmen UIN Walisongo dan USIM dalam memperkuat hubungan akademik internasional. Dengan adanya pertukaran akademik seperti ini, diharapkan mahasiswa dari kedua universitas dapat memperoleh pengalaman berharga yang dapat mereka aplikasikan dalam kehidupan akademik dan profesional mereka di masa depan.

Leave a Reply