UIN Walisongo Online, Semarang – UIN Walisongo Semarang melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) bersama Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) menyambut kepulangan mahasiswa peserta Kuliah Kerja Dakwah Nusantara (KKDN) usai menuntaskan misi pengabdian dan dakwah di Papua. Rombongan tiba di Kampus III UIN Walisongo Semarang pada Rabu (3/12/2025), disambut langsung oleh Kepala Pusat Pengabdian kepada Masyarakat LP2M UIN Walisongo, Moh. Masrur, M.Ag., didampingi jajaran dekanat, ketua program studi (kaprodi), dan sekretaris program studi (sekprodi) di lingkungan FDK. Setibanya di kampus, para mahasiswa mengikuti rangkaian acara penyambutan sekaligus pelepasan sebagai penutup resmi kegiatan.
Kepulangan ini menjadi bagian dari rangkaian program pengabdian yang sebelumnya diberitakan sebagai KKN Misi Khusus di Kabupaten Fakfak, Papua Barat, yang menegaskan komitmen FDK UIN Walisongo dalam misi kemanusiaan dan dakwah transformatif. Pada pelaksanaan program tersebut, FDK UIN Walisongo mengirim 57 mahasiswa lintas lima program studi dan menjalankan pengabdian hingga 19 November 2025, dengan pembekalan moderasi beragama, kewirausahaan, serta penguatan pemahaman kultur Papua.
Salah satu peserta, M. Irfan Maulana, menyampaikan rasa syukurnya dapat berkesempatan berkontribusi langsung di tanah Papua, terutama di Kampung Patipi Pulau yang menjadi poskonya. Ia menuturkan, Papua tidak hanya dikenal karena keindahan alamnya, namun juga karena keramahan masyarakat yang menyambut para mahasiswa dengan hangat. “Negeri Papua tidak hanya indah, tetapi juga penduduknya ramah menyambut kami seperti keluarga,” ungkap Irfan.

Pada kesempatan itu, Ketua LP2M dan jajaran dekanat FDK menyampaikan rasa syukur atas kepulangan mahasiswa sekaligus memberikan apresiasi atas selesainya misi dakwah pada kegiatan KKDN. Pimpinan universitas dan fakultas menegaskan bahwa mahasiswa telah menjalankan amanah dengan baik serta mampu membawa nama UIN Walisongo Semarang secara terhormat selama berada di lokasi pengabdian, sejalan dengan semangat program pengiriman mahasiswa ke Papua sebagai dakwah berbasis keilmuan dan kontribusi nyata kampus untuk negeri.
Sementara itu, Dekan FDK UIN Walisongo menekankan bahwa KKDN tidak hanya dimaknai sebagai agenda pengabdian, tetapi juga merupakan wujud nyata implementasi Merdeka Belajar–Kampus Merdeka (MBKM). Melalui program ini, mahasiswa dinilai berhasil mengimplementasikan ilmu yang diperoleh di bangku kuliah dalam kerja lapangan yang konkret, mulai dari penguatan sosial-keagamaan hingga pemberdayaan di tengah masyarakat. Dekan berharap keberhasilan ini menjadi awal yang baik dan dapat menginspirasi mahasiswa lainnya untuk melanjutkan tradisi pengabdian FDK yang berdampak, serta memperluas kiprah dakwah yang menyejukkan di berbagai wilayah Indonesia.
Dengan berakhirnya rangkaian kegiatan ini, UIN Walisongo Semarang kembali menegaskan komitmennya bahwa pengabdian tidak berhenti pada wacana, namun hadir dalam kerja-kerja nyata di masyarakat. Program KKDN/KKN Misi Khusus menjadi bukti bahwa kampus terus mendorong mahasiswa untuk menjadi duta ilmu, duta dakwah, dan duta kemanusiaan—seraya membawa nilai-nilai UIN Walisongo ke ruang-ruang pengabdian yang lebih luas.


