UIN Walisongo Online, Semarang – Berawal dari keresahan tempat bermain anak yang masih banyak hewan berbisa, Mahasiswa KKN RDR ke 77 Kelompok 120 UIN Walisongo Semarang mengadakan Edukasi Lingkungan tentang jenis-jenis ular, acara berlangsung di Rumah Pak Handoyo, Desa Wirogomo, Kecamatan Banyubiru, Kab. Semarang. Acara dilaksanakan pada hari minggu, tanggal 14 November 2021.
Acara ini diikuti oleh Mahasiswa KKN RDR ke 77 Kelompok 120 sejumlah 15 orang dan anak-anak kecil Desa Wirogomo sejumlah 40 orang.
Imam Ghozali salah satu anggota KKN RDR ke 77 Kelompok 120 mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk mengedukasi anak tentang ular yang berbisa atau tidak. Mengingat anak-anak itu masih awam dengan yang namanya bahaya racun ular atau bisa.
“Saya menjadikan anak-anak kecil untuk berpartisipasi dalam agenda kali ini sebagai audiens. Karena edukasi akan pengetahuan ular sangatlah bermanfaat bagi kalangan anak kecil.” ujarnya
Dalam kegiatannya ini, Imam memberikan sebuah pemaparan tentang jenis ular yang terdapat di area pesawahan. Dari ular yang tidak berbisa, memilik bisa rendah, sampai pada yang berbisa tinggi. Selain itu juga terdapat potensi dimana jenis ular tersebut tinggal, ada yang di perairan pesawahan seperti ular bandotan tutul dan ular jali. Ada yang di pepohonan seperti ular pucuk dan ular sanca bodo. Serta terakhir di daratan seperti sanca kembang dan cobra jawa.
Selain itu, Imam juga memberikan pesan kepada anak-anak diakhir acara. Agar mereka tidak menangkap ular secara sembarang. Hal itu dapat membahayakan diri kalian sendiri.
“Mengingat ular itu tidak bisa dideteksi secara langsung mengandung bisa atau tidak. Maka dari itu saya selalu berpesan agar selalu hati-hati terhadap ular.” ujarnya
Rahma, salah satu anak kecil di Desa Wirogomo mengatakan, saya merasa senang sekali dengan kegiatan ini. Dan dengan adanya edukasi reptil, maka saya jadi tau jenis-jenis ular.
“Saya akan lebih berhati-hati lagi saat bermain. Apalagi ketika bermain di sawah yang rawan banyak ular.” ujarnya
Rahmat Ade Putra selaku Koordinator KKN RDR ke 77 Kelompok 120 menyampaikan, kegiatan ini merupakan wujud kita peduli terhadap anak-anak di lingkungan sekitar akan bahaya ular. Mencegah lebih baik daripada mengobati.
“Semoga kegiatan ini mampu memberikan pelajaran yang baik bagi anak-anak. Agar selalu waspada terhadap ular.” pungkasnya.