UIN Walisongo Online, Semarang – UIN Walisongo bersama dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menggelar Kuliah Umum dengan tema Wawasan Kebangsaan Mahasiswa dalam Pembangunan Nasional. Acara ini diselenggarakan di Ruang Teatrikal Rektorat, Lantai 4, Gedung Kyai Soleh Darat pada Kamis (20/06/2024) dihadiri oleh 100 mahasiswa, para Dekan, para Wakil Dekan 3, pegawai dan tim peneliti dari BRIN. Pemateri dalam Kuliah Umum ini adalah Prof. Dr. Ir. Amarulla Octavian, S.T., M.Sc., DESD., ASEAN Eng sebagai Wakil Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional.
Acara diawali dengan Sambutan dan Pembukaan oleh Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Alumni dan Kerjasama Dr. A. Hasan Asy`ari Ulama`I, M.Ag. Dalam sambutannya beliau menyampaikan UIN Walisongo mengusung visi Universitas Islam Riset Terdepan Berbasis pada Kesatuan Ilmu Pengetahuan untuk Kemanusiaan dan Peradaban pada tahun 2038, maka kedepan UIN akan menjadi destinasi riset Nasional dan Internasional. Diharapkan kedepan ada kerjasama antara UIN Walisongo dengan BRIN dalam kontek riset terkait dengan kewalisongoan. Melihat warisan budaya muslim di Indonesia lebih adem ayem dibanding negara lain dan tidak bisa dipisahkan dari warisan Walisongo.
Hasan berharap kegiatan ini menjadi suntikan Wawasan Kebangsaan dari pihak yang tepat. Bersama BRIN akan membangun jejaring riset dan inovasi karena riset menjadi poin penting untuk mahasiswa dan dosen.
Selanjutnya pemaparan dari narasumber dengan moderator dari mahasiswi Fakultas Sains dan Teknologi dan wamenko lingkungan Sosial Dema Universitas, Niswatus Shabrina.
Prof. Dr. Ir. Amarulla Octavian, S.T., M.Sc., DESD., ASEAN Eng menyampaikan apresiasi kepada mahasiswa UIN Walisongo yang telah hadir dalam kuliah umum ini. Prestasi akademik dan keimanan Wawasan kebangsaan nya sudah kelihatan. Membangun wawasan kebangsaan dapat dilakukan oleh para mahasiswa adalah dengan cara membangun kohevisitas sosial untuk percepatan cita-cita bangsa. Mahasiswa sendiri memiliki peran aktif sebagai pemuda diantaranya sebagai kekuatan moral.
Dalam menghadapi perubahan revolusi industri 4.0 dan peradapan era society 5.0 yang semuanya terhubung dengan internet mahasiswa sangat mudah untuk mengakses segala hal. Tetapi tidak semua dapat menyaring informasi yang tersedia. Ada manfaat baik dan tentu saja ada negatifnya juga. Oleh karena itu wawasan kebangsaan sangat penting untuk menyaring informasi yang ada.
”Terkait paradigma pembangunan nasional sejarah membuktikan bahwa keunggulan suatu bangsa sangat ditentukan oleh kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang dimiliki. Semakin tinggi kualitas SDM, maka bangsa tersebut semakin unggul. Kualitas SDM adalah faktor yang sangat mempengaruhi keberhasilan suatu bangsa dalam pembangunan nasionalnya. Semakin tinggi kualitas SDM, maka pembangunan nasionalnya semakin berhasil. Kualitas SDM yang tinggi akan mempercepat Pembangunan nasional yang nantinya berkontribusi signifikan terhadap keunggulan bangsa. Cara jitu untuk meningkatkan kualitas SDM adalah memperkokoh karakter melalui wawasan kebangsaan ” jelas Amrullah.